Wednesday 30 May 2012

Passion ep. 2

Dua hari lagi saya akan menjalani exam terakhir, International Trade Law, yang bahannya ampun-ampunan banyaknya. Saya sama sekali tidak panik, jangan mengira saya siap, saya bahkan sering lupa apa yang saya hapal di materi satu saat menghapal materi yang lain. Saya pasrah itu intinya. Tidak optimis tidak juga pesimis, tenang saja. Berbicara soal passion, mungkin memang saya lebih suka menggambar daripada menghapal. Saya selalu excited untuk menuangkan ide dalam lukisan. Apa saja. Baik yang idenya saya dapatkan dari gambar yang sudah jadi ataupun muncul begitu saja di kepala. Sesuai janji, berikut beberapa hasil 'iseng' saya selama harusnya saya menggunakan waktu untuk belajar.
yang pertama ini judulnya "She"
yang ini berjudul "I am not sad George, I am not"
Postingan kali ini edisi menggambar wanita ceritanya. Jangan bertanya soal bakat melukis, saya sama sekali tidak punya. Ini hanya proyek iseng belaka. ^^ hope you guys like it.

Saturday 19 May 2012

Passion

Saya suka sekali menggambar. Apa saja. Ayah saya seorang pria dengan jiwa seni yang hebat. Dia bisa menggambar apa saja. Menciptakan gambar apa saja dari goresan apa adanya. Kata ayah, tidak ada gambar yang jelek, tidak pula ada gambar yang gagal. Semua gambar berharga, karena setiap goresannya adalah penjelmaan kata hati. Maka dari itu pelajaran menggambar adalah pelajaran favorit saya sedari kecil. Tapi apa boleh buat, saya terpengaruh guru-guru masa kecil yang lebih suka melihat siswa nya mengikuti lomba siswa teladan dengan kepintaran sains daripada lomba menggambar. Jadilah saya merasa, menggambar itu bukanlah tujuan hidup. Tapi Ayah selalu berkata, gambar terbaik ialah yang datang dari hati, oleh karena itu ketika saya bosan dan sedang tidak ingin berbicara apapun, saya lebih baik menggambar. Semoga apapun yang saya gambar kali ini tidak terbuang dengan percuma. Maka beberapa akan saya post di blog semata wayang ini. Semoga menjadi pelajaran dan kenangan saya dan keluarga di kemudian hari.
(Peechai) Gambar ini saya berikan sebagai hadiah kepada salah seorang sahabat Thailand saya Teerus Laohverapanich, seorang pemain saxopohone yang sangat baik. ^^b
(I am not leaving you. I'll forever stay, right here, in your heart) Nahh, yang ini saya terinspirasi oleh seorang sahabat di hari ketika dia ditinggalkan orang yang dicintainya untuk pergi ke luar negeri. ^^ Gambar-gambar yang lain akan saya post esok ^^b. semoga berkenan.

Thursday 3 May 2012

Karena Dia Mencintaiku

Suamiku mencintaiku karena itu aku menikahinya. Terkadang terpikir olehku bahwa dia terlalu banyak mengatur ini dan itu. Tidak boleh ini dan itu, harus bertindak seperti ini dan seperti itu. Mungkin boleh aku merasa bahwa segala aturan itu mengekang dan tidak memberi kebebasan. But hey, lets take a look back and start to think. Setelah menikah banyak hal yang akan berubah termasuk cara berpikir dan bertindak. Bagaimana berkata dan bertingkah. Dia mendampingiku selama 8 tahun, dan bulan depan tanggal 25 kami genap 1 tahun menikah. Apapun yang keluar dari mulutku dia mengerti, apa yang terpikir oleh otakku dia memahami. Rasanya memang hidupku sudah bukan lagi milikku sendiri, kami sudah berbagi. Sikapku yang kadang harus dibenahi, tidak lagi memikirkan apa yang ingin aku raih sendiri. Ambisi sudah bukan lagi untukku. Kesenangan hidup yang mengorbankan kegembiraannya juga laiknya tidak kusentuh lagi. Aku sudah berada di tingkat hidup yang lebih tinggi. Aku tidak lagi sendiri. Jangan salah, pernikahan itu bukan sangkar tapi sekolah kehidupan yang paling nyata. Di dalamnya kita dapat belajar banyak hal. Hanya yang benar-benar memasukinya dengan niatan tulus yang akan lulus. Sulit memang, tapi bukan berarti tidak bisa. Aku mencintai suamiku, dan itu cukup untukku. Mana yang lebih menyenangkan, ketika kau sukses dalam segalanya, namun ketika kau pulang ke rumah tidak ada orang yang setia menunggumu dan mencintaimu. Tidak ada yang perduli akanmu, karena dia hanya membutuhkanmu, kau berharga dimatanya, karena dia bersedia melakukan apapun untuk kebahagianmu.Apapun, bahkan yang paling menyakitkan dirinya sekalipun, dia akan tetap bersamamu. Dia mengizinkanku meninggalkannya untuk menggapai cita-citaku, rasanya sudah waktunya aku membalas semua kebaikannya. Kesalahan memang selalu ada, namun selalu ingatlah kebaikannya. Jika mencintai seseorang karena sesuatu yang nampak, maka kau akan kehilangannya. Suamiku bersamaku, bersabar akanku, menerimaku apa adanya, dan bersedia hidup denganku. Apa lagi yang aku cari dalam hidup. Ketika semua ini usai, jangan biarkan aku menyakiti walau sedikit. Terima kasih telah menjadi pengingat akan kealpaanku, menjadi benteng pelindung agar aku tak jatuh dalam lubuk kesalahan. Terima kasih telah mencintaiku dan memaafkan segala salahku. Terima kasih suamiku, kamu hebat.^^ proud to be yours.