Wednesday 15 May 2013

Akhirnya Air

Mungkin saya sebenarnya punya faktor 'berharap' ketika suka nge-tweet -keluar iler dari dalam pori-pori- . Kali ini bener-bener keluar 'kucuran' air selama 30 detik an dari lubang hidung, interval terjadinya sekitar 3x2 menit. Jadi setiap 2 menit saya menghabiskan tertunduk pusing sambil meng-kucur-kan air dari dalam hidung saya. mengapa begitu ? jadi begini ceritanya, pada hari Sabtu dan Minggu orang-orang kantor saya mengadakan acara rekreasi a.k.a familly Gathering di Anyer. Perasaan saya sudah ga enak : ini pasti ada maen-maen aer-nya, dan ternyata benar. Ini dibuktikan dengan fakta-fakta sbb: 1. Hotel tempat kami menginap, adalah sebuah resort yang letakknya, pas mepet surepet banget sama laut, nama hotel .. lupa. 2. Permainan 'keakraban dan kekompakan kami yang pertama berhasil' tapi yang kedua jesss sukses diguyur hujan. 3. Rencana berikutnya adalah voli air (tentu saja saya ndak ikutan) 4. Saya harus nunggu dipinggir sebuah kolam (yang sebenarnya adalah pinggir laut yang di sekat) karena saya sore-sore ngidam pengen renang. saya sukses merinding di pinggir, liat suami saya timbul tenggelam di aer (nampaknya dia menikmati, tapi saya keluar keringat dingin). 5. Hari terakhir saya ditantang suami untuk belajar renang dan mencoba 'seluncuran' yang tinggi amiiitt >..<. karena bahan celana saya licin, saya meluncur dengan 'kecepatan' cahaya, saya cuma bisa teriak dengan hati miris meringis. sampai di bawah, orang-orang di kolam teriaakk "horeeeeeeeeee" ... *saya tersenyum sambil gelagepan, sukses minum aer se tong. 6. Banana boat. Naahh banana boat ini yang sukses bikin saya memiliki kekuatan gaib mengeluarkan aer dari dalam hidung seperti pancuran. Hebat kan. ceritanya begini, satu boat di naiki 5 orang, saya, suami, ibu2 istri salah satu pejabat di kantor saya dan 2 anaknya. karena si ibu dan saya ga bisa berenang, walhasil kami meminta dengan setulus hati dan jiwa raga agar boat nya jangan di gulingin di tengah lautan luas ombak berdebur. si mas-mas operator ok-ok saja. eeeeeeeeeh ... suami saya yang duduk depan sendiri malah keasyikan oleng-olengin boatnya pas udah di tengah laut, pas sedetik sebelum oleng dia bilang "yaaaaaaah ... bocen nih kalo cuman gini2 doang, ga seruuu" ... yakaliikk situ seruuu, situ berenangnya udah model ikan, lhaaaa siniii yangg ga bisa renangg, bisa berabeee. tanpa ditunggu, tergulinglah boat itu dengan seksama, entah karena antusias suami saya menggoyang-goyang boat atau karena mas-mas operator boatnya kasian liat suami saya yang tampaknya paling kepengen dan mupeng boatnya bisa terguling. TERGULIIINGG . SEKETIKA ITU SAYA MERASA HAMPA TIADA TARA. ketika air itu memercik wajah saya dan sedetik kemudian seluruh tubuh saya terendam setengah meter di dalam air, gelappp, gelaaap, air masuk semua ke hidung dan mulut, otak saya berhenti bekerja (kemungkinan besar karena kemasukan air --- yap saya 'bernafas' dalam air. hebat khan saya. bukannya tahan nafas, malah has hos has hos nafas di aer dengan indahnya). walhasil saya panik bukan kepalang. dari jauh terdengar suara mas-mas operator boat teriak ke saya sambil narik pelampung saya, "jangan panik Bu, jangan panik" --- aaaak ini lagiii, udah dibilang jangan dijatuhinnn, kalooo giniii ga bolehh panikkk. ahhh reseee" saya pun meronta-ronta bagaikan orang kesurupan di bacain ayat Al-quran. Yaa ALLAH, ini titik balik saya ga boleh sombong, apalah saya dibandingkan dengan kekuatan Allah swt yang Maha Dasyat. akhirnya saya tetep panik, meski tangan sudah melingkar erat di leher mas-mas operator boat, sambil dalem hati saya berguman "anee cekik nih operator, kalo sampe ane ga slamet". Kemudian dateng suami saya (yang ternyata habis nolongin ibu2 istri pejabat tadi yang juga tenggelem, bedanya dia anteng dan ga panik (jadi proses tolong menolong dapat berjalan lancar), kalau saya khan pake panik, jadi ya gitu deh :D). suami saya tahu banget kalo saya takut sama air, akhirnya dia megangin saya, nyium kepala saya bilang "jangan panik Ma, udah sama Papa", haduhhh suami saya tahan malu banget ya, istrinya super norak. akhirnya dengan susah payah saya naek lagi ke boat, dengan perasaan dag dig dug dan kepala nyut-nyutan. sampai di pinggir enggak kapok juga, saya masih belajar renang lagi sama suami. nahhhhh ... adegan di kamar pas udah selesai renang ini yang epik. di kasur sambil masih trauma, saya terngkurep karena kepala pusing banget, eh ndak lama kemudian air mengucur deres dari hidung saya selama kira-kira 2 menit, berapaaaa ... DUWAAAA MENITTTTTT ... dan ituuuu bikin saya merinding. Ajegileeeh. setelah 2 kali 'kucuran' maha dasyat itu akhirnya kepala saya mulai agak enteng dan saya siap2 makan siang. pas maem nya sih enak, nah pas di bis perjalanan pulang, kepala saya aduhaiiiii pusingggg bukannn kepalang. ga ngerti kenapa tapi sejak saat itu saya jadi makin takut sama air. segini banget efeknya ke saya. rasa takut emang terkalahkan dengan nekatnya saya naek banana boat, tapi yaaaaaaaaaaaaaa ... ternyataaa keceburrrr lauttt. haduhhh nggak-nggak lagi deh >..< biar anak saya yang ngajarin renang, suami saya aja deh, saya seksi konsumsi dan tukang bawa handuk aja :). begitulah, akhirnya saya 'nyemplung' ke air dalam artian sebenarnya, walau semakin menambah rasa takut saya terhadap zat yang maha indah ini.

TERINGAT

ehm tetiba teringat masa lalu, mohon maaf tidak sesuai dengan yang di jadwalkan untuk menulis tentang pengalaman sekolah dan tetek bengeknya. semoga ini menjadi inspirasi bagi sebagian anda untuk berani menjadi diri sendiri, dan sebagian yang lain untuk membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri. Saya sudah ceita belum sih, kalau sudah ya sudahlah kalau belum ya saya ceritakan :D Jadi beberapa tahun yang lalu saya ini pernah dijuluki pegawai paling ga behave sama salah seorang bos besar di kantor (ahh anda pasti tahu - itu yang sering nongol di iklan tolak angin). Mungkin saya memang ga behave ya, dan butuh introspeksi yang maha dasyat. Tapi bukan Boss itu kok yang bikin saya keki. Jadi saya dan teman-teman ceritanya pernah dapat pelajaran kepribadian dari entah itu apa namanya, seorang ibu, yang sangat anggun (walau saya tidak mengerti orang yang dikatakan anggun itu bagaimana) dari sekolah kepribadian (John Robert Power, mungkin). Dia itu bertugas mengajari dan 'mengamati' gerak-gerik saya dan teman-teman, selama mendengarkan pemaparan dan ketika kami presentasi. Kemudian dia akan membuat laporan kepada Boss, dan Boss itu kemudian akan mengumumkan juaranya. Bocoran juara 1 pegawai paling ga behave menurut versi Ibu itu, saya lhoooo ... bangga khan. Luar biasaa. (n_n)b Nah ceritanya, saya ini emang anaknya ga bisa diem. Ketawaaa muluuu. Pamungkasnya, saat saya maju untuk presentasi yang nampaknya semakin memantabkan penilaian Ibu itu, bahwa saya ini orang paling ga behave sejagad raya. Ceritanya sekelompok ada 5 orang, presentasi masing2 kelompok 15-30 menit (lupa) termasuk sesi tanya jawab, dan dengan syarat semua anggota kelompok harus presentasi. Walhasil kelompok kami bagi-bagi slot waktu. Saya lah yang paling pahit, karena satu-satunya anak hukum di kelompok, saya kebagian menjelaskan bagan alur dasar hukum dari pertama kali kasus BLBI ada sampe penyelesaiannya. Cuman di slide sih, tapi itu cabang peraturan banyak banget. Belum lagi masa'iya saya cuman sebutin nama peraturan sama nomornya sih. Khan kalau pakai dasar hukum juga harus dijelasin tentang apa, apa hubungannya sama kasus, apa relevansinya dll. Nah walhasil karena waktu nya sangat mepet surepet, maka saya mempercepat kecepatan bicara saya. daaaaaaaaan eng ing eeeeeeeeeengggg ... saya dinobatkan menjadi ga behave gegara bicara terlalu cepat, tidak punya manajemen waktu, tidak menghargai audiens, tidak tahu bagaimana tata cara presentasi. Iya sih saya salah, ya tapiiiiiiiii waktunya khan jg hrs saya kejar. Saya sih yang ga punya manajemen waktu, tapii yakalikk itu waktu seberapa menit disuruh njelasin peraturan se-gambreng oleng. Saya heran, kenapa karena itu saya di cap ga behave, dijadikan orang jahat. Mengapa ga diarahin saja sih, mengapa harus di jadikan villain. Buktinya teman-teman saya ga masalah, esensinya masih bisa ditangkap. Yah itulah hidup, kebanyakan orang tidak punya cukup waktu untuk mengerti orang lain, menerima perbedaan dan mencoba untuk bersabar. Karena sudah sibuk dengan permasalahan diri sendiri dan mungkin merasa 'yang tidak sesuai dengan kehendak dirinya adalah salah' jadinya yang tampak di matanya sebagai 'ga bener' meski 'sebenarnya bisa saja benar jika sedikit saja bisa mengerti dan bisa bersabar' yah jatuhnya jadi musuh. Sebenarnya saya tidak hanya dipermalukan pada saat itu aja sih, saya pernah di 'olokin' anomali hanya karena saya kebelet ketawa ketika teman-teman saya yang lain cuman mesam-mesem. Yaaaa ... saya memang harus banyak-banyak belajar manner sama 'pejabat-pejabat tinggi' ini. Selamanya, dan ketika anak cucu saya kelak membaca tulisan saya ini, satu yang akan membuat mereka selalu ingat adalah "ORANG BANYAK MENYALAHKAN KITA HANYA KARENA MEREKA TIDAK CUKUP BENAR UNTUK MELIHAT KEBENARAN DI DIRI KITA" Selamat menjadi diri sendiri, dan yang penting kita harus selalu ingat, dan 'tidak pernah lupa' siapa diri kita sebenarnya.