Thursday 31 March 2011

Kehilangan rasa pada sang Arka

Pertanyaan ini sudah saya pikirkan berulang kali saat Illana merengek harus di tulis ulang lagi. Setelah dibaca, banyak kata-kata dan kalimat-kalimat absurd yang tidak layak dibaca. Saya kira kalau memang saya bersikeras ingin Illana di pasarkan harusnya saya berusaha lebih keras lagi daripada sekarang.

Sayangnya saat sudah mengumpulkan beribu logika tentang Illana, saya kehilangan perasaan sama Arka. Bagaimana saya hendak menulis seberapa cinta si Illana sama Arka, jika saya kini sama sekali tidak tertarik padanya. Saya mencoba memaksakan diri untuk merasakan apa yang saya rasakan dulu. Hasilnya nol besar. Hampa.

Ketika saya edit bagian cecintaannya, banyak yang saya kira lebai, eh kata teman bagian itu yang bikin dia terharu. bingung, akhirnya saya malas menjamah lagi. kehilangan feeling memang seperti hukuman saja, debut yang sama sekali tidak sukses, apalagi kalau perasaannya tidak bertahan lama, dan banyak sekali gangguan lain.

Illana kok saya kira orang yang sama sekali tidak konsisten, jauh dari cita-cita saya ketika pertama kali menciptakannya. Huff, seharusnya tidak semudah itu jatuh cinta pada Arka (tuhhh khaaaann, padahal duluuu rasa-rasanya bakal mudah bagi semua wanita untuk jatuh cinta pada orang seprti Arka). Tapi khan Illana orang yang berbeda (--,)

saya tidak dapat berpikir, ditengarai waktu saya yang tidak banyak, nampaknya saya tidak mampu menyelesaikannya sebelum saya menikah. Yaa Rabb, man jadda wajada, kalau saya bersungguh-sungguh Kau pasti berikan jalan. Ikhlas ikhlasss, semoga cepat rampung. Saya sudah tidak sabar melihat Illana menjadi proyek amal grande yang pertama.

Tuesday 22 March 2011

Tidak bermaksud narsis, tapi celana Jeans ini .... ^^b


PAS SEKALIIIII DI KAKI SAYAAA...
tidak pernah sebelumnya, pembelian yang tepat musim ini.

Tau gitu, tadi ke Pondok Indah saja :(

Sebalnya aku saat setelah lari-lari dan berkeringat di pagi hari ternyata Bu Bos tidak menampakkan diri. Sampai sekarang pun beliau-nya masih di negeri antah-barantah. Capek dehh.

Rencananya hari ini aku ke Pondoh Indah, mengurus keperluan IELTS di IDP, namun karena beberapa sebab dan lain hal, aku mengurungkannya, termasuk karena pertimbangan aplikasi beasiswa itu belum ditandatangani oleh Pak Sesban. Semoga saja saya cepat mendapat kabar, mempertimbangkan waktu pengajuan tinggal 1 minggu lagi.

Tau gitu tadi di urus saja, mumpung Bu Bos sedang tidak di tempat, soalnya kalo dia ada yang bisa terjadi malah saya ndak bisa ke IDP (terjebak diantara tumpukan ND dan slide presentasi yang harus rampung dalam hitungan menit).

Yaa Rabb, hati manusia memang suka terbolak-balik, berilah aku niat yang lurus Yaa Khalik, agar hatiku mantab, agar hatiku tenang. Insyaallah, semoga Pak Sesban tidak menunda 'menyentuh dan menandatangani" dokumen aplikasi itu, agar secepatnya saya terbebas dari belenggu memikirkan semua ini.

bisa kurus saya nanti. Hidup Pencari Sekolah Gratis. Man Jadda wajada, man sabara shafira.

Monday 21 March 2011

Tulisan Saya untuk Proyek Amal

kupersembahkan Pahala tulisan ini untuk Papa ^^b


inilah buku Dear Papa yang berisi surat yang ditulis untuk Papa, kebetulan tulisan saya ada di halaman 189. Alhamdulillah akhirnya ada yang suka juga, well seluruh kontributor dalam buku ini tidak dibayar, semua hasil penjualannya akan disumbangkan untuk Panti Jompo di Surabaya.

semoga bermanfaat.

Monday 7 March 2011

Tara, Sara, Amman, Adam

sementara Illana masih tergeletak lesu dengan tubuh coreng moreng di lantai kamar saya.pikiran saya berkelana jauh ke tempat lain, kok tiba-tiba saja saya ingin bertemu Tara dan teman-temannya yang semua dalam kehidupan mereka memiliki nama dengan huruf vokal yang sama, Sara, Amman dan Adam.

bukannya tidak ingin berhubungan dengan Arka yang sekarang nampaknya sudah happy Illana, hanya saja saya masih tidak terpikir untuk bisa membuat hubungan mereka lebih bagus lagi. Jadi sementara mungkin saya harus berhenti menemui mereka, daripada saya kebosanan dan malah benci kepada mereka sama sekali.

Sara, yang akan jadi alter-ego saya. benar-benar alter-ego.dengan kerudung dan segala konsekuensinya. sudah lama saya takut membuat Sara berkerudung, saya kira Illana sudah tidak mungkin berkerudung untuk saat ini. Jadi saya kira Sara jauh lebih pantas.

berhubung hari-hari saya di beberapa bulan ini begitu kosong sehingga seperti terlewat begitu saja. saya nampaknya harus menyediakan waktu untuk bertapa.kalau memang cita-cita saya ini.sekiranya saya harus menelepon Illana atau Arka untuk janji ketemuan di Stadion lagi.

Wednesday 2 March 2011

HOPE

entah mengapa beberapa hari ini saya begitu melankolis. mencoba untuk tenang, namun tidak bisa. sepertinya hati saya memang sudah mereka beli dengan 'rasa memiliki' sebagai mata uangnya.

(taken from OngisnadeNet)

sore ini Arema FC akan berlaga melawan Cerezo Osaka di Osaka. yang terbersit dalam benak saya pertama kali adalah, rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah swt. saya sama sekali tidak memikirkan mereka menang atau kalah, yang ada saya hanya ingin seluruh punggawa Arema FC itu happy, berjuang tanpa beban dan pulang tanpa satu pun mengalami cidera.

kemenangan itu bisa ditentukan dengan banyak hal, tempat, suhu, statistik dan kondisi pemain. bagi saya Cerezo yang bermain di kandang akan lebih menguntungkan, entah apapun itu, faktor non-teknis pasti akan selalu memiliki pengaruh, signifikan atau pun tidak.

terlepas dari prestasi yang selalu saja berhasil membuat saya menitikkan air mata itu, ternyata persepakbolaan di Indonesia tak kunjung membaik. setiap kali saya menonton berita di TV, nampaknya masalah kepengurusan PSSI dan ketua umum-nya ini tak jua berakhir. semakin didengarkan semakin muak rasanya, saya begitu bosan mendengar kata statuta dan FIFA.

saya pikir, kok miris sekali, saat harus berjuang di negeri orang mengharumkan nama Indonesia, di negerinya sendiri gonjang-ganjing terus. beruntung saya dikelilingi oleh orang-orang yang berasal dari beberapa kubu sehingga sudut pandang saya pun juga tak sempit.

hanya mencoba meluruskan beberapa pendapat :
1. jika anda ingin Nurdin turun, yang mana adalah sulit untuk dilakukan. Pilihlah pemimpin baru yang akan membantu jalannnya revolusi. Apalah guna jika Nurdin turun, tapi tetap digantikan oleh 'antek-anteknya' lagi, apalah guna jika bukan Nurdin tapi 'anak buahnya' yang maju duduk.
2. jika kita ingin memboikot ISL, yang mana adalah mustahil dengan banyaknya klub ISL memiliki suporter fanatik. Jalan satu-satunya ialah klub itu harus tidak di ISL. logis.
3.jika saya pun hendak turun ke jalan di senayan, yang mana tidak mungkin saya lakukan karena saya perempuan dan harus bekerja, maka saya menulis dan semoga dibaca.
4. jika beberapa orang tidak menginginkan Nurdin di saat yang sama tidak pula menginginkan Arifin Panigoro dan George Toisutta, ini menjadi kosong pada akhirnya. siapa lantas yang akan tampil memimpin, seorang kamerad baru tanpa backing? saya rasa mustahil.
5.jika FIFA ingin mendengar, saya harap tidak dari PSSI saja. well, saya ragu FIFA tahu tentang 'betapa sakit' PSSI kita. mari berdoa.
6. jika FIFA menyetujui statuta PSSI, yang mana sudah menjadi rahasia umum bahwa Nurdin 'menyelintut' pasal 34 ayat 4 itu juga barang aneh yang kemudian menjadi lazim karena 'hak rehabilitasi' itu. nah bukankah statuta itu berlaku sejak dulu, nah dulu khan belum ada 'hak rehabilitasi' ini ... nah,nah,nah .. intinya saya sedih, semakin bodoh saja negeri ini.

saya salah satu yang dianggap tidak bergerak saat revolusi ini bergulir. yang terkena cibiran karena diam tak bersuara.saya kira saya tidak ingin terjadi apa-apa dengan Arema FC, seburuk apapun cibiran orang terhadapnya saat ini. fokus untuk LCA juga sama pentingnya dengan melanjutkan sisa kompetisi di ISL. tapi di satu pihak, saya tidak ingin kompetisi 'sejenis' ISL ini tetap eksis, disamping melanggengkan Nurdin, ISL ini benar-benar membuat hati saya sakit.

saya mencintai sepak bola sebagai olahraga dan saya pun mencintai Arema FC sebagai bagian dari identitas saya. agaknya memang sulit menentukan sikap. bukannya tidak mau, tapi berhati-hati juga perlu.

yang kita tunggu : respon dan rencana pasti kedepan nanti. karena kita tidak akan berhenti di persimpangan ini. Arema FC toh harus memilih untuk tetap seperti ini atau ikut melebur bersama revolusi. ketegasan itu harusnya mutlak dan pasti.

Tuesday 1 March 2011

living this life as the way it is

saya :
ambisius dan itu membunuh saya pada akhirnya. ketika menyadari saya bukanlah apa-apa.saya suka menulis apapun.bahkan ketika itu tidak perlu ditulis.atau ketika itu pun tidak penting untuk dibaca orang.saya suka sepak bola.dan karena itulah hidup saya penuh warna.saya tidak menyesal dan tidak pernah malu dicibir orang.saya sudah terbiasa menjadi orang impulsif reaktif yang di jauhi di sana-sini.saya suka humor-humor segar dan sedikit absurd.tidak perduli apa kata orang akan saya katakan apa yang menurut saya benar.kalau ada bagus jangan heran ketika saya memuji,dan sebaliknya.tidak ada tendensi apa-apa.hanya mencoba dengan keras menjadi orang apa adanya.50% dari apa yang saya katakan saya melupakannya.hidup untuk hari ini dan besok.simple.saya hanya wanita biasa yang tidak seharusnya memiliki mimpi-mimpi yang muluk seperti jadi menteri atau pengusaha kaya.saya hanya ingin hidup dari hobbi.dan bahkan saya tidak tahu hobbi saya apa.saya menyukai banyak hal.kopi di pagi hari,nonton dengan calon suami,menelepon dengan gaya kucing,membaca novel sampai tertidur atau nonton opera van java dan sama sekali tidak tertawa.saya menyukai keluarga saya yang biasa saja. saya suka membayangkan terbaring di kamar nenek di Malang ketika saya terbujur di kamar kos 3x3 yang apek dan sumpek.membayangkan matahari menyinari teras rumah saya,semilir angin yang selalu mengantarkan saya berangkat sekolah.saya tahu suatu hari nanti saya akan pulang ke Malang,cepat atau lambat.saya ingin anak-anak saya tumbuh di sana dan dengan bangga menulis kata Malang di kolom kota kelahiran.saya ingin menghabiskan sisa umur di sana.itu saja.cita-cita saya banyak,dan hingga kini saya selalu berusaha agar tidak terbebani.saya tahu saya bukanlah apa-apa dibandingkan dengan teman-teman lain. saya hanya pegawai yang gajinya habis di tanggal yang sama dengan diterimanya gaji itu. tapi toh saya lega, akhirnya hidup saya berguna. walaupun banyak bagian dari hidup saya ini lelucon, saya tahu saya berharga.tahun ini saya menikah dengan orang yang selama tujuh tahun mendampingi suka dan duka saya.tidak perduli pesta akan berjalan seperti apa,yang jelas saya akan hidup bersamanya hingga akhir hayat.hidup saya apa adanya.adalah ini.memang tidak selalu beruntung.tapi tidak juga buruk.saya senang akannya.saya tahu bahwa setiap kali saya gagal.diri saya selalu berhak untuk kesempatan lain.Alhamdulillah.

nugrah [beberapa bulan lagi jadi suami saya dengan kucing yang dimana saja tidak akan luput dari tangannya] ^^b