Thursday 3 May 2012

Karena Dia Mencintaiku

Suamiku mencintaiku karena itu aku menikahinya. Terkadang terpikir olehku bahwa dia terlalu banyak mengatur ini dan itu. Tidak boleh ini dan itu, harus bertindak seperti ini dan seperti itu. Mungkin boleh aku merasa bahwa segala aturan itu mengekang dan tidak memberi kebebasan. But hey, lets take a look back and start to think. Setelah menikah banyak hal yang akan berubah termasuk cara berpikir dan bertindak. Bagaimana berkata dan bertingkah. Dia mendampingiku selama 8 tahun, dan bulan depan tanggal 25 kami genap 1 tahun menikah. Apapun yang keluar dari mulutku dia mengerti, apa yang terpikir oleh otakku dia memahami. Rasanya memang hidupku sudah bukan lagi milikku sendiri, kami sudah berbagi. Sikapku yang kadang harus dibenahi, tidak lagi memikirkan apa yang ingin aku raih sendiri. Ambisi sudah bukan lagi untukku. Kesenangan hidup yang mengorbankan kegembiraannya juga laiknya tidak kusentuh lagi. Aku sudah berada di tingkat hidup yang lebih tinggi. Aku tidak lagi sendiri. Jangan salah, pernikahan itu bukan sangkar tapi sekolah kehidupan yang paling nyata. Di dalamnya kita dapat belajar banyak hal. Hanya yang benar-benar memasukinya dengan niatan tulus yang akan lulus. Sulit memang, tapi bukan berarti tidak bisa. Aku mencintai suamiku, dan itu cukup untukku. Mana yang lebih menyenangkan, ketika kau sukses dalam segalanya, namun ketika kau pulang ke rumah tidak ada orang yang setia menunggumu dan mencintaimu. Tidak ada yang perduli akanmu, karena dia hanya membutuhkanmu, kau berharga dimatanya, karena dia bersedia melakukan apapun untuk kebahagianmu.Apapun, bahkan yang paling menyakitkan dirinya sekalipun, dia akan tetap bersamamu. Dia mengizinkanku meninggalkannya untuk menggapai cita-citaku, rasanya sudah waktunya aku membalas semua kebaikannya. Kesalahan memang selalu ada, namun selalu ingatlah kebaikannya. Jika mencintai seseorang karena sesuatu yang nampak, maka kau akan kehilangannya. Suamiku bersamaku, bersabar akanku, menerimaku apa adanya, dan bersedia hidup denganku. Apa lagi yang aku cari dalam hidup. Ketika semua ini usai, jangan biarkan aku menyakiti walau sedikit. Terima kasih telah menjadi pengingat akan kealpaanku, menjadi benteng pelindung agar aku tak jatuh dalam lubuk kesalahan. Terima kasih telah mencintaiku dan memaafkan segala salahku. Terima kasih suamiku, kamu hebat.^^ proud to be yours.

No comments:

Post a Comment