Friday 29 April 2011

Our Love is Easy

Ternyata cinta kita sangatlah sederhana. Sesederhana nonton bioskop dan makan bakso. Sesederhana menonton pertandingan bola dan membahasnya sambil bercanda. Sesederhana mengelus Mio si kucing dan memberinya makan. Kita akan menikah, dan tujuh tahun menunggu nampaknya seperti kilatan cahaya saja. begitu cepat. kita masih seperti ABG saja, namun dengan masalah yang jauh lebih pelik.

Sepakbola, dan apalagi. Kita sama dan hanya dibedakan dengan jenis kelamin. Aku pernah berpikir bahwa mungkin kita sebenarnya kembar. Hanya saja kita lahir sel telur yang dibuahi oleh sperma yang berbeda pula. Sebenarnya sih kita sama.

seharusnya kita sudah pacaran mulai dilahirkan, dan menikah di usia 3 tahun. Namun, Allah swt membuat perjalan 'saling-menemukan' kita jadi lebih seru dengan dipisahkan. Yahh, menemukanmu sama saja dengan menemukan serpihan dari diriku sendiri. Tidak ada surprise, tidak ada kejut di ulu hati. Menemukanmu seperti pulang ke rumah saja. De Javu. Hatimu sama hangatnya seperti ruang keluargaku, sama nyamannya seperti kamar tidurku. Tempat melepas segala sesak dan penat jiwa.


Alhamdulillah. Allah swt membuat segala cobaan untuk kita arungi, dan membuat perjalanan hidup kita seperti roller coaster yang naik turun, atau seperti kebiasaan Ninja Hatori mendaki gunung dan melewati lembah. semoga engkau sabar akanku.

Akhirnya kita akan tidur di satu ruangan saja dua bulan lagi, menurutku ini lebih menghemat pengeluaran, tidak perlu susah-susah mengantarkanku pulang ke kost dan lalu kamu pulang ke kost-mu yang di ujung dunia. Bagaimana menurutmu?.

Monday 25 April 2011

the strong foundation

(pesta kelulusan, semoga semakin banyak pelajar Indonesia yang bisa belajar di Belanda)

Saya tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di Belanda, sudah lebih dari 6 tahun saya memendam hasrat untuk mampu pergi kesana. Dari rasa iri kepada kakak kelas SMA yang berhasil kuliah di TU Delft sampai di detik ini dimana saya tengah mengikuti proses seleksi beasiswa Stuned. Mendaftar untuk meneruskan kuliah S2 saya ke Belanda bukanlah hal yang mudah, dari sekian banyak universitas berkualitas di sana, saya harus memilih salah satu yang paling sesuai dengan pekerjaan saya sebagai analis perpajakan internasional di Kementerian Keuangan.
Menimba ilmu di Belanda adalah pertimbangan terbaik saya khususnya dalam segi ilmu perpajakan, bisnis, dan ekonomi internasional. Tulisan saya ini tidak akan menyinggung tulip, kincir angin, sepeda dan keju. Namun, alasan studi perpajakan dan ekonomi internasional Belanda yang maju dan terdepan di dunia, dengan harapan dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang kebijakan Pemerintah Belanda dan bagaimana Belanda berhasil mengembangkan ilmu yang masih cukup langka di dunia ini.
Indonesia, tidak dapat dipungkiri adalah salah satu dari banyak negara di dunia yang mencontoh kebijakan perpajakan internasional Belanda. Jangankan untuk kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi, dalam bidang hukum pun Indonesia masih berkiblat ke sana. Pada tahun 2006 Belanda mengeluarkan kebijakan kontroversial dan pertama kali dikemukakan dalam perundingan penghindaran pajak berganda dengan mengusulkan satu klausul tambahan dalam pasal Mutual Agreement Procedures yaitu Arbitrase dalam bidang pajak.
Lompatan besar ini ternyata membawa cukup banyak manfaat dan terbukti memberikan cita keadilan para pihak dalam sebuah perjanjian pajak internasional. Hal ini dinilai sebagai sebuah ide original yang keluar dari model pakem-nya (UN Model Tax Treaty dan OECD Model Tax Treaty). Bahkan dalam perkembangannya ide ini dijadikan bagian dari OECD Model yang sekarang menjadi tren masyarakat dunia.
Belanda sendiri adalah mitra perjanjian pajak tertua yang dimiliki oleh Indonesia, tercatat sudah 2 kali perjanjian pajak antar kedua negara ini direnegosiasi (kurang lebih berjalan selama 45 tahun). Secara otomatis menobatkan Belanda sebagai ‘guru’Indonesia dalam hal perpajakan internasional. Dibalik semua kemajuan pajak dan kebijakan ekonomi terselip rahasia yang menjadi magnet bagi seluruh analis di muka bumi ini untuk datang ke Belanda, yaitu sistem pendidikan modern yang berbasis research. Literatur yang sangat lengkap, fasilitas pendidikan yang memadai, para professor yang high-quality dan expert di bidangnya serta lingkungan pendidikan yang mendukung membuat Belanda menjadi tujuan favorit para peneliti untuk belajar.
Groningen adalah salah satu contoh universitas berbasis research terbesar di Belanda. Sebagai universitas tertua kedua, Groningen menjadi pilihan yang tak terelakkan, namun sederet nama besar universitas di Belanda juga menawarkan keunggulan lain, semisal Delft dan Twente di bidang teknologi terapan, Utrecht dan Leiden di bidang hukum dan sosial, menjadikan Belanda one-stop-knowledge-shoping-place yang menyediakan ilmu lengkap dengan segala fasilitas pendukungnya.
Tak heran orang-orang Belanda terkenal dengan sifatnya yang berani mengemukakan pendapat dan apa adanya, ini di dapat mereka dari kebiasaan berdiskusi dan bertukar ide satu sama lain, sehingga mereka begitu mudah menerima perbedaan pendapat dan mampu berpikir analitis. Yang terpenting dari pada itu, ditunjang dengan sistem pendidikan dan fasilitas mumpuni, orang-orang Belanda dikenal dengan kepintarannya, sehingga ide-ide mereka brilian, tidak hanya riset tapi juga di meja perundingan. Selagi saya menulis ini, hati saya sudah menggelegak ingin segera pergi ke sana tahun ini. Semoga hubungan Indonesia dan Belanda semakin erat terjalin, agar banyak dari anak negeri ini mampu terbang ke Belanda untuk menimba ilmu. Pendidikan adalah hal terbaik selain kultur, sepakbola dan sosial budaya yang dimiliki Belanda. Karena saya percaya bahwa pendidikan yang baik adalah dasar untuk membentuk masyarakat dan negara yang hebat.

Monday 18 April 2011

I can do it ^^b

as long as I am be with you, I know I can through anything.
mungkin aku akan kehilangan banyak teman, namun aku tahu aku tidak akan pernah kehilanganmu.
aku tahu mungkin kita pun tidak akan bersama selamanya, namun aku juga yakin bahwa hanya Allah swt yang mampu memisahkan kita.

diluar sana, begitu banyak yang membenci bahkan menganggapku musuh. mencaciku setiap hari karena mereka tak mampu menemukan sisi baikku. namun kau tetap di sini, bersama dan hidup dengan segala sifat buruk yang menyertai ragaku. kau menerimaku apa adanya.mungkin karena itulah aku akan selalu bersamamu.

menemukan cita-citaku dan hidup bersama dengan segala mimpi mungkin bukan hal yang mudah, namun kau bertahan. sering aku berkata kasar dan tanpa kupikirkan akibatnya padamu, namun kau tetap menatapku, mengajarkan betapa sulit memahami ini tanpa aku membantumu, mempermudah usahamu untuk memahamiku. jika aku terus berteriak, sama saja aku tidak membantu diriku sendiri.

aku tahu aku mampu melakukan apa saja denganmu, kau membuat kesadaranku bertambah-tambah. dunia ini melenakan. kita akan selalu silau akannya. kau menjelaskan padaku tentang berpikir apa yang mampu kita capai. bahwa bermimpi itu boleh, namun jangan lupa kembali ke bumi untuk memijakkan kaki.

Wednesday 13 April 2011

Ozil's magic amazes the entire planet ^^b

Mesut Ozil’s performance against Racing Santander receives praise from the international press.
AS

“Ozil was fantastic … The midfielder’s dazzling presence and elegance go hand in hand with his efficiency. The German served countless passes, dribbled the ball and pulled off efforts that showcased his talents … As violins seemed to be playing, Ozil walked over water… Real Madrid have a playmaker for years to come.”
MARCA

“No one played a more important role than Ozil yesterday. His first half was memorable. He has been a guarantee of the utmost quality since his arrival at Real Madrid and he has unlimited resources. Real Madrid worked like a perfect orchestra around him. Ozil is excellence personified and his football is unpredictable.”
ABC

“Ozil was creativity turned art. Real Madrid shines when he turns on his light. His football is pure art.”
EL MUNDO

“Ozil was omnipresent, imperial and the creator of impossible passes. He played a crucial role at serving assists.”
EL PAIS

“Ozil is a natural. He dances with the ball and always looks confident in his possibilities.”
EL PERIODICO DE CATALUNYA

“Ozil exhibited his class in a great first half.”
LA RAZON

“Ozil mutliplied the magic that normally comes out of his feet. He is a monumental player.”
EL MUNDO DEPORTIVO

“Ozil was extraordinary. He gave a masterclass of how a footballer should play between the lines.”
SPORT

“Ozil gave a stellar performance and was extremely generous towards his team-mates with his passes.”
SÜDDEUTSCHE ZEITUNG (Germany)

“Mesut Ozil: record master.”
DIE WELT (Germany)

“Madrid has the Mozart of football in Mesut Ozil. It is rare to see such a young Real Madrid player receive such praise.”
BERLINER ZEITUNG (Germany)

“Mesut Ozil shined once more.”
L’EQUIPE (France)

“Real Madrid were launched into space by Ozil. He was the man of the match.”
CLARIN (Argentina)

“The German Ozil shined in Mourinho’s team.”
A BOLA (Portugal)

“Ozil participated in two of the three goals the team scored.”
RECORD (Portugal)

“Ozil gave a great exhibition. He served two assists.”
LA GAZZETTA DELLO SPORT (Italy)

“Ozil and Di Maria serve three decisive assists.”
LANCE (Brazil)

“Ozil decided to lead the Whites to victory.”
EL GRAFICO (El Salvador)

“Ozil serves as Real Madrid’s stirring wheel.”
LIDER (Mexico)


"Ozil is love spread in the air, energy that just wouldn't stop" @mrnugrah Indonesia ^^b

Ozil and Khedira ^^b

“I’m not envious, envy doesn’t match my mentality. Mesut completely deserves all the praise and celebration the media is giving him. He has been working really hard to achieve that, that’s why I’m delighted for him, he’s my friend after all. Moreover, I’m glad when he is able to help the team with his skill. I have other qualities and am happy with my role.”


Sami Khedira on team.dfb.de, 25.03.2011

Monday 11 April 2011

tool of trade of mr.superfly

saya selalu terkesan akan sepatu pemain sepak bola. ehm, beberapa harganya bisa selangit, terkadang juga sedang-sedang saja, tergantung cocoknya kaki.beberapa pemain beruntung, biasanya akan dapat 'sepatu gratis' alias sepatu sponsor karena dianggap bisa 'menaikkan pamor' sang pemberi sepatu (~~') begitulah kira-kira.

kali ini saya begitu tertarik dengan sepatu Mesut Ozil (owh dia lagi dia lagi, ehheeh jangan bosen baca yah, saya lagi ON FIRE nih nulis tentang dia ^^b).

paling tidak ada dua sepatu fenomenal miliknya, atau lebih tepat di dedikasikan untuknya, khusus untuk Mesut Ozil (kemungkinan besar sudah diukur sedemikian rupa dengan kakinya, gerakan larinya dan whatever lah, saya kurang mengerti sepatu olahraga).

1. The Nike Mercurial Vapor Superfly II with the 1 MIÖ marking on it.


jadi sejarah dari sepatu ini adalah sebagai penghargaan kepada Ozil dan fans-nya di Fanpage facebook yang mencapai 1 juta (saat artikel ini ditulis, saya anggota ke 1.9 juta sekiannya, alias sudah naik hampir satu juta dalam setahun, ayooo Ozil siap-siap dapet sepatu lagi nihhh ^^b).

huruf O umlaut di MIÖ nya itu untuk menggambarkan nama Özil yang juga menggunakan O umlaut. begitu detil dibuat khusus untuk Özil. Dia memakai sepatu ini di laga El clasico melawan Barca di Camp Nou, nahh tahun ini bakalan dipake lagi ga yah ^^b.

Tapi katanya Manchester United gak begitu suka Ozil karena dia tipe pemain tengah yang trequartisti (~~")ehm sedikit old fashion style of football yang 'katanya' mengharuskan dia ditopang oleh mid-fielder lain yang bagus-bagus. ehmm.


2. Nike Mercurial Vapor VI Lime Green (beratnya cuman 8 ons)

menurut versi Nike, kenapa Mesut selalu diberi sepatu Superfly karena dia lighting quick (``,)dia dijuluki hero for speed (yah kira-kira kalau Jakarta macet trus kita terancam terlambat, minta gendongin Ozil ke kantor, nampaknya langkah yang tepat, he's fast dude).


heheheh semakin hebat main bolanya semakin gratisan jadinya, karena kaki pemain bola semakin hebat semakin keren. heheheh Nike pasti rela gratisin sepatunya dan capek-capek design in spesial buat sang bintang.

(--,) lhaaa kalo sayahhh, Marie Claire mau gak yah kasih saya sepatu gratisan kalao fans saya dah nyampek 1 juta :D

Sunday 10 April 2011

Aremania is a suporter not a tickets fund-raiser

saya menulis ini karena merasa sudah cukup gerah menyaksikan Arema Indonesia dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya.

ide untuk menggalang dana lewat tiket terusan memang saya anggap mulia, mengapa? karena ide ini hanya bertujuan untuk satu : Arema Indonesia tetap hidup, berkorban apa yang bisa dikorbankan agar gaji pemain lancar dan Arema Indonesia tetap berjaya.

namun apa? . saya adalah Aremanita yang 'tidak' mengikuti program mulia ini, karena satu alasan. saya suporter bukan fund-raiser. saya menonton sepak bola dan bakat-bakat menggocek bola di lapangan karena saya menyukainya dan mendapat hiburan di sana. sepakbola saya anggap seperti sports yang di suguhkan oleh skill dan strategi di lapangan. saya tidak akan membayar jika saya tidak menonton. apalah bedanya dengan menonton gratis di televisi.jika saya datang ke stadion, itu karena saya ingin merasakan 'atmosfir' sepak bola dan segala keriuhannya, dengan segala teriakan dan pengobar semangat.

memikirkan keuangan team bukanlah tugas suporter, kita ini bukan sapi perahan. kalau manajemen kekurangan uang, mereka tidak seharusnya menggantungkan diri kepada suporter.jika laga sepi penonton, itu bukanlah suatu tanda ketidakloyalan suporter. bukan suporter yang memberi makan para pemain dan membayar gajinya.suporter bebas memilih untuk hadir dan membeli tiket, atau untuk diam dirumah bersama keluarga menonton di tv, apakah keadaan yang terakhir berarti sebuah ketidakloyalan. team dan club itu bukan agama, mereka tidak mengikat suporter seperti jerat, mereka itu kesenangan, tempat berkumpul dan mencari teman, tempat mendukung dengan free-will, tempat menyaksikan bakat-bakat hebat berpadu, bukan untuk menyeret kita ke lubang loyalitas buta yang menjerat, mau tak mau penonton harus beli tiket, tiket adalah tanda loyalitas. sempit, kalau begitu. bagaimana jika saya membeli merchandise asli berhologram 5 buah dan saya bagikan ke keluarga setiap ada model baru keluar, satuannya 180rb kalikan saja, namun saya tidak sanggup datang ke stadion, dan tidak pula membeli tiket karena saya tidak menonton langsung. apa iyah saya tidak loyal kepada team?.

jika Arema Indonesia menganggap suporter berharga, lemparlah saham Arema Indonesia ke suporter, biarlah suporter memiliki Arema Indonesia seutuhnya. jangan menaikkan tiket, ini mencekik namanya, kalaupun toh ada yang bersedia membeli, itu hanya berapa persen diantaranya. kalaupun ada yang berduit untuk membeli tiket di seluruh laga kandang, hanya segelintir saja. loyalitas membutuhkan integritas dari semua lini, membutuhkan langkah nyata, loyalitas bukan untuk dikomersilkan.

Aremania loyal luar biasa, itu sudah rahasia umum, tapi pun harus cerdas. membeli tiket tanpa menonton sama artinya, membeli permen tanpa mampu mengecap rasanya. kita bahkan tidak mengetahui uang tiket itu dikemanakan oleh pihak manajemen. ide ini bagus namun tidak menjamin apa-apa. hasil penjualan tiket memang berpengaruh bagi keuangan team, namun seharusnya bukan itu 'pegangan' manajemen. kreatif dan memiliki dedikasi itu yang harus dilakukan manajemen. jika tidak mampu menjadi pionir kreatifitas, apa bedanya Arema Indonesia dengan team-team ISL lain yang masih menyusu pada APBD. hal mana suporter kini yang jadi sapi susuannya.

membeli tiket tanpa menonton sama saja membeli barang imajiner. kita bahkan tidak memegang barang walau sudah melakukan transaksi. inikah loyalitas tanpa batas?. kecuali jika niatan saya pertama kali bukan untuk membeli tiket laga, namun memang 'menggalang dana', toh saya tidak akan kecewa jika tidak duduk di stadion langsung. kalah ataupun menang.

Friday 8 April 2011

"The World is on your feet Ozil"

Mesut Ozil (dengan o Umlaut, dua titik diatas o,biasanya ada di dalam kata-kata dan nama orang-orang Turki. Ozil keturunan Turki, generasi ke tiga kakek buyutnya sudah tinggal di Jerman. Dia berkewarganegaraan ganda, pada umur 18 dia memilih menjadi warga negara Jerman)

saya percaya bahwa kita tidak harus menyukai sebuah club untuk mendeteksi sebuah bakat luar biasa. Mezut Ozil adalah pemilik bakat luar biasa yang saya maksud. Meskipun saya lebih memilih mengikuti Liga Inggris dari pada La Liga, saya tahu di sebuah club besar bernama Real Madrid terdapat bakat dan pesona yang saya cari dari seorang pemain bola.

saya tidak pernah tertarik dengan pemain bola yang penuh kontroversi, emosional dan banyak bicara. saya lebih suka yang tenang dan benar-benar memiliki skill hebat. di sepak bola dalam negeri saya menyukai gaya permainan Purwoko Yudhi Pratomo (Arema Indonesia dengan nomor punggung 2), namun saat melihat pemain luar yang menurut saya luar biasa yah saya memilih Mesut Ozil (real Madrid nomor punggung 23).

saya semakin kagum pada Ozil karena dia seorang muslim yang taat. dia membaca Al quran di kamar ganti, dan selalu menengadahkan tangannya untuk berdoa sebelum mulai berlari.

Mesut memang baru saja bersinar tapi saya berharap sinarnya tidak akan pernah redup, saya percaya Allah swt bersama dengan orang-orang baik. Di postingan kali ini saya hanya ingin berbagi beberapa foto Mesut Ozil yang mungkin saya mampu mendeskripsikan betapa kagum saya padanya.

Alasan saya juga tidak muluk untuk dapat begitu saja memilih Ozil daripada Messy atau Ronaldo. Ozil begitu memukau dengan kepribadiannya dan bakat yang tiada duanya, ketenangannya, kecepatannya membuat keputusan, saya anggap dia the great play maker ever.
selayaknya alasan bahwa saya mendukung Ozil, bukan berarti saya mendukung Madrid. sama seperti ketika saya kagum pada Bambang Pamungkas, bukan berarti saya Jak Mania hanya karena Bepe ada di Persija. seperti saya kagum pada bakat alami Ahmad Bustomi, bukan berarti saya akan membencinya ketika suatu hari dia memutuskan untuk bermain di club lain. saya rasa kita harus lebih menghargai pemain pro, bukan berarti kita ini grupis pemain, tapi bakat itu akan selalu ada padanya, menempel pada mereka. club adalah tempat mereka mengasah bakat, bukan kemudian menjadi agama mereka. dimanapun mereka merumput, bakat mereka akan selalu ada (walau dalam beberapa kasus bakat ini tertutupi karena pola permainan tim baru). namun emas tetaplah emas, dimanapun mereka di letakkan. seperti itulah saya memandang bakat-bakat hebat pesepak bola. merumput dimanapun akan tetap saya dukung.

this is Ozil and dude he is really have a mad skill

as an ordinary human being, he is too gorgeous ^^

with his German fellaz

kid ^^

suit that suits him well

Ozil official Shoes (not the 1 MIO,because that one is pink and this one is green ^^)

football is fun game

expensive pair of leg.

and last, his devious smile, like no other.

that's all
keep searching the great talent. ^^b