Tuesday 21 December 2010

alhamdulillah

saya mungkin bukan orang paling bahagia di dunia yang mampu berkata bahwa saya bisa tertawa sepanjang masa, atau bahkan "orang beruntung" seperti yang dicurhatkan salah seorang sahabat dalam blognya.

kemarin rezeki saya nampaknya mengalir begitu deras, beberapa bahkan tidak saya nyana. seperti materi yang terus berdatangan (bahkan hingga hari ini) terima kasih Allah swt saya merasa lebih tenang sekarang (ayo saya harus mulai berpikir untuk beramal), teman kami yang pemain Timnas mengajak kami (saya dan tunangan saya) untuk makan bersama (dan senangnya, saya tidak perlu mengeluarkan sepeser pun).

tapi saya tetap saja menemukan setitik kesalahan yang sanggup kemudian menghapus semua berkah Allah swt itu seketika, meskipun tidak berarti. satu hal yang saya sadari, bahwa terkadang kita terlena dengan kebahagiaan yang besar, dan ketika Allah swt menjatuhkan sedikit saja cobaan, lantas kita langsung jatuh, langsung bersedih, padahal itu semua tak sebanding dengan nikmatnya yang besar.

saya ingin meneruskan hidup saya menjadi seorang penulis, dan saya saat ini bukan seorang penulis, saya PNS dan saya tak sanggup menjadi penulis. Padahal banyak di luar sana, ribuan orang berharap berada di posisi saya, mengeluarkan uang ratusan juga hanya untuk posisi rendahan saya. apa yang saya harapkan, toh meskipun saya bukan penulis saya masih bisa berkarya lewat blog, masih bisa menulis untuk diri saya sendiri, apa yang sebenarnya saya cari.

bukankah hidup yang sempurna itu impian semua orang, mimpi itu adalah sesuatu yang ada di angan, dan tak tercapai. Jika anda berpendapat sama seperti saya, maka anda akan setuju bahwa biarkan mimpi itu tetap menjadi mimpi, thus, ketika tercapai itu bukan lagi mimpi.


WELL terima kasih kepada Ahmad Bustomi dan Beny Wahyudi atas ajakan makan malam untuk saya dan tunangan saya Nanda, semoga kami tidak mengecewakan.





.adios.

DJ

Monday 29 November 2010

memenuhi risiko

hidup adalah memenuhi risiko
itu yang bisa saya katakan setelah seharian kemarin melakoni aktifitas yang membuat saya terbaring sakit sekarang.
risiko dari menolong anak-anak Jessup 2010 adalah beban pikiran saya bertambah. Risiko dari nekat makan sambel goreng ati pedas adalah perut saya berontak.Risiko dari mengambil keputusan ke 711 adalah saya kena semprot pacar gara-gara bikin ribet dia jemput.Risiko dari nonton adalah saya tidak sanggup mengangkat telepon.
apalah daya, saya selalu saja salah memahami bahwa hidup itu memenuhi risiko. mulai dari yang kecil hingga yang besar. saya bisa saja melupakan setiap detil kejadian yang saya alami, tapi risiko itu seperti jalinan benang yang saling bertautan. setiap detik kita selalu dipaksa untuk membuat keputusan atas hasil keputusan yang lain.
Namun saya tahu bahwa anda tidak hidup jika sama sekali tidak mengambil risiko. jika hidup adalah risiko itu sendiri, bagaimana anda bisa menolaknya. Jangan berharap bahwa tidak berbuat apa-apa berarti anda bebas risiko.
Memutuskan untuk tidak berbuat sama dengan memutuskan untuk berbuat diam. Risiko akan selalu ada meskipun itu tindakan teraman dan terlogis yang bisa anda pikirkan saat itu.
risk is life, jadi saya tidak setuju terkadang dengan istilah 'risk your life' yang dianggap buruk. Padahal setiap saat kita melakukannya, kita tidak tahu kapan kita mati, tindakan teraman pun dapat berakibat buruk.
ahh...memang risiko dari niat baik adalah tidak mendapatkan balasan seperti yang diharapkan.
tapi saya akan ambil risiko itu,karena saya sudah memutuskan bahwa niat baik itu adalah investasi yang saya titipkan kepada Allah swt, dan saya tidak takut merugi.

.adios.

DJ

Monday 15 November 2010

Future Atlet

saya yang mengantarkan dia berlatih badminton sejak kelas 1 SD. saya yang biasanya memasukkan air ke dalam botol minumannya. saya yang biasanya membantunya mengepak raket, handuk, sepotong roti dan beberapa permen kesukaannya agar dia mau berlatih di sekolah bulu tangkis.

jarak rumah kami ke sekolah bulu tangkis memang tidak terlampau jauh, cukup 15 menit menggunakan angkutan umum. kelas 3 SD, pekerjaan saya berkurang satu, saya tidak harus mengantarkannya lagi.

Ilham Muhammad Kevin
, kini kelas 6 SD dan masih terus berlatih badminton. Berkali dia mencoba untuk lepas dari olahraga ini, dia ingin menjadi seorang pemain bola, Kiper lebih tepatnya. Kurnia Meiga Hermansyah, adalah idolanya dan juga adiknya (yang lebih beruntung karena mengantongi ijin orang tuanya untuk masuk ke sekolah sepak bola).

Uin, kami semua memanggilnya, tumbuh begitu cepat, kelas enam SD dan tingginya hampir melampaui saya yang 24 tahun. Sempat gentar karena kekalahan dalam pertandingan antar club, sempat tidak mau berlatih badminton lagi, dan sempat mengatakan bahwa dirinya hanya ingin "maen bola". Hingga kini yang dia tahu adalah bahwa ketika jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, dia harus mengepak tas dan pergi ke GOR untuk berlatih.

menang, berprestasi membuat Uin dipanggil untuk masuk Pelatnas di Cipayung. Kelas 6 SD dan ini sebuah awal yang gemilang bagi atlet badminton. Semua, termasuk saya pada saat itu ingin dia masuk Pelatnas. Tapi sayang kedua orang tuanya tidak mengizinkan, dan Kevin tidak jadi berangkat. Tawaran itu ditolak, dengan alasan sekolah Uin harus nomor satu. Jika pelatnas adalah rejeki Uin, Insyaallah tawaran itu akan datang lagi. Dan pria kecil itu menerima dengan tanpa beban.

dua minggu berselang, Kevin menelepon saya mengatakan bahwa dia ingin sekali pergi ke Jakarta (Cipayung. red). saya bimbang, sepertinya dia ingin sekali pergi tapi tak kuasa menolak larangan kedua orang tuanya. waktu itu saya hanya bisa bilang " Sabar yo Le, Insyaallah nanti pasti bisa ke Jakarta, kalo Kevin sudah SMP kelas tiga" , dan tanpa dinyana, dia mengatakan "iya mbak, nanti SMP kelas 3 aku ke sana yah".

hati saya miris, sebagai calon atlet, kevin sudah mengantongi hal terpenting. Tekad. dan saya berdoa supaya apa yang dia cita-citakan akan terlaksana.

hari ini, entah mengapa saya berpikir bahwa mungkin Kevin harus berpikir ulang untuk menjadi seorang atlet. masa depan dan segalanya. Efek selebritas, dan saya hanya berpikir bahwa sepertinya kami mencintainya lebih dari hanya melakukan apa yang dia inginkan.

atlet badminton. saya akan bangga melihatnya di TV menang melawan China. Tapi saya jauh lebih senang melihatnya rendah hati dan mengenal saya sebagai tante-nya yang pernah menyiapkan botol minuman.

jumawa, itu yang saya takutkan.

.adios.

DJ

Saturday 13 November 2010

tears

Air mata, mengapa selalu datang. Tangis, mengapa tak bisa kuhindari. memaafkan, sebelum kau meminta. hanya itu hal terbaik yang bisa aku lakukan.

.adios.


DJ

Thursday 11 November 2010

memasang tweet button ^^

yayy.. hari ini saya berhasil memasang tweet button di blog 'seadanya" saya.
bukan bermaksud ingin menyebarkan tulisan tidak bermutu yang saya tulis dengan otak kosong ini, hanya saja bulan-bulan ini saya tidak lepas dari twitter, apa saja saya tulis di sana, umpatan, rasa senang, sedih. 'hampir' semuanya :) saya merasa ABG saja. Tapi tohh berbeda dengan Facebook yang penuh dengan kekonyolan, saya rasa Twitter lebih bagus, kita bisa memilih untuk mem-follow orang yang bener" penting buat kita, dan banyak atau sedikitnya follower bukan menjadi masalah, yang jelas semakin banyak follower justru kita akan merasa semakin bertanggung jawab atas apa yang kita tulis.

tidak susah ternyata memasang tweet button, dan saya suka melakukan pembaharuan di blog ini. walaupun sangat jarang dikunjungi orang.

all the way, silahkan menikmati blog saya, dan men'tweet' postingan yang anda suka ^^.

.adios.

DJ

Tuesday 9 November 2010

Mr.Juviano D.S Ribeiro

Nama diatas mungkin asing bagi sebagian anda, begitu pula bagi saya pada awalnya. Jika saya tidak mengikuti pertemuan koordinasi Perjanjian Penghindaran Pajak di Bandung tanggal 4-6 November 2010 kemarin dan nekat makan malam, pasti saya tidak akan berbincang banyak dengan beliau.

Pak Juvi begitu panggilan akrabnya adalah seorang pegawai Kementerian Luar Negeri yang bertugas di Direktorat Amerika Selatan dan Karibia. Beliau pernah di tugaskan di Argentina, Chili dan Rio De Jainero. Dari negara-negara itulah cerita-cerita bermunculan.

Dari tegangnya menyambut Presiden, repotnya mengurus akomodasi, gaji yang seadanya di luar negeri dan lain-lain, saya justru paling tertarik kepada cerita beliau tentang sepak bola di Argentina dan Chili.

Pak Juvi bilang jarak 5 kilo keluar dari area bandara, dia bisa menjumpai lapangan sepak bola, dan seterusnya sampai ke hotel yang tidak jauh jaraknya dari bandara dia sudah berhasil menemui lebih dari 10 lapangan sepak bola. Supir taxi yang dia tumpangi mengatakan masih banyak lapangan bola yang lain, yang ada di dalam perkampungan. Pak Juvi hanya bisa manggut2, kagum.

Di Argentina dan Chili para wanita dan anak2 juga pandai bermain bola. Pemerintah daerah di sana tidak suka membangun Mall, karena penduduk bisa suka budaya instan. Mereka jauh lebih suka membangun tempat2 olahraga dan menyediakan ruang kosong untuk dijadikan lapangan sepak bola bagi penduduk.

Tak heran memang, jika Argentina terkenal dengan pemain sepak bola yang skill-full, sedari kecil di dekat lingkungan tempat tinggal, mereka dibesarkan dengan sepak bola. Sudah seperti jiwa saja.

Satu kalimat terakhir dr Pak Juvi yang menggugah saya adalah "Argentina memiliki lap bola jauh lebih banyak dari pada Mall, coba tengok Indonesia dan renungkanlah".

saya satu dari ribuan orang yang memiliki 'hati' untuk persepakbolaan negeri ini, dan saya mau tidak mau kembali menundukkan kepala. Agaknya saya harus lebih banyak merenung.

.adios.


DJ

Wednesday 27 October 2010

maafkan saya

hari-hari saya merasa orang-orang di sekitar saya berindikasi untuk menyalahkan saya, dan saya merasa harus meminta maaf kepada mereka satu per satu.

saya bukan tipe orang yang suka meminta maaf kepada orang lain apalagi jika saya tidak salah atau merasa tidak bersalah. Tapi kali ini saya merasa lain, saya merasa salah dalam mengucapkan apapun, dan saya merasa ada sesuatu yang mengharuskan saya meminta maaf.

saya akhir2 ini merasa tidak baik2 saja. Saya seperti diburu waktu dan hati saya sungguh tidak tenang. mungkin saya memang bersalah dalam banyak hal, dna mungkin saya terlalu banyak membuat ketidakberesan di muka bumi ini.

maafkan teman-teman yang jadi bingung dengan perubahan sikap saya yang sangat tidak kondusif. saya sungguh tidak bermaksud apa-apa, saya hanya ingin meminta maaf, itu saja.

maafkan saya.

.adios.

DJ

Thursday 21 October 2010

blog lama

saya barusan membuka blog lama saya, dan saya menyadari bahwa ternyata setelah lulus kuliah dengan predikat cumlaude itu tidak membuat saya lantas menjadi bintang dan di cari-cari perusahaan besar.

saya hanya satu dari sekian banyak pencari kerja yang jumlahnya beribu-ribu. Saya dulu harus selalu puas dengan beratus-ratus map coklat yang saya kirimkan ke berbagai macam perusahaan dan hasilnya nol besar, saya di tolak.

akhirnya saya harus menerima tawaran pekerjaan di PT. Pegadaian Persero sebagai staff humas dan hukum, ahhh saya masih ingat sekali, jangan remehkan PT itu karena gajinya bisa bikin anda ngeri.

saya harus berpindah ke ke Surabaya dulu sebelum akhirnya pekerjaan ini membawa saya lebih mudah untuk tes di tempat kerja saya sekarang, seharusnya saya tahu bahwa Allah swt ternyata tengah mempersiapkan tempat yang indah bagi saya sembari saya di uji untuk bersabar.

blog lama itu memang berisi umpatan dan sumpah serapah, tapi tak apa, dengan membacanya kembali, saya tahu bahwa hari ini saya tidak pantas mengeluh.

Alhamdulillah,terima kasih Ya Allah.

.adios.

DJ

mendadak sombong

sudah berhari-hari tidak menyempatkan menulis di blog. entah mengapa saya mendadak sombong, tidak mau lagi menumpahkan pikiran saya, tidak mau lagi berbagi.

sibuk, yah saya sangat sibuk. otak saya menderu setiap detik. tidak mampu lagi berpikir yang lain. saya semakin kehilangan kemampuan untuk hanya sekadar berbagi, hanya untuk sekedar ngeluh di blog saja saya begitu malas.

pekerjaan saya seperti di tumpuk saja, saling tindih, saya hampir tidak tahu mana yang harus di prioritaskan, mana yang lebih penting dari yang lain. semua mendadak saja menjadi begitu mendesak.

dan sayangnya bertambahnya pekerjaan tidak membuat otak saya bekerja semakin cepat, mekanisme reversi, sepertinya otak saya bekerja berkebalikan, sekarang terasa semakin lambat.

sombong, kata beberapa teman saya yang biasanya aktif chating atau komen2nan di fesbuk atau twitter, yahhhh padahal saya sudah berusaha aktif sekuat tenaga, menyelipkan beberapa waktu tersisa, hanya untuk membalas komen, melayani chating dan membalas tweets, tapi tetap saja seharusnya sehari ini waktu 30 jam, bukan 24.

beberapa analisis perekonomian, kajian tentang bunga diskonto, analisis set-off batu bara, dan 3 kontrak ASEAN+3 harus diselesaikan akhir bulan ini, sedang saya tahu hidup saya tidak hanya untuk pekerjaan.

saya tahu mereka mengira saya mampu, tapi mereka lupa bahwa saya jauh lebih tahu kapasitas saya. banyak yang mengatakan saya sombong karena banyak yang membutuhkan "jasa" otak saya, tapi itu bukan yang saya butuhkan.

saya butuh bersama tunangan saya, saya butuh bersosialisasi, saya butuh menyaksikan pertandingan Arema Indonesia di tv tanpa gangguan telp dan sms kerjaan, saya butuh kopi bersama sahabat, saya butuh membaca novel favorit dan bukan lagi kontrak-kontrak kerja sebelum saya tidur, saya butuh waktu untuk tidak lupa menelepon ibu di Malang, saya butuh space, saya butuh waktu, saya butuh jeda.

saya tidak sombong, sungguh. saya hanya tidak memiliki waktu, bahkan hanya untuk sekedar mengutarakan isi otak dan hati saya yang sesak. sungguh saya hanya kebingungan bagaimana menghadapi masa, saya hanya tidak tahu harus apa.

saya kangen dengan sahabat-sahabat lama, saya kangen dengan indahnya waktu luang, saya kangen dengan Malang, saya kangen bercanda dengan tunangan saya, saya kangen waktu berdua dengannya tanpa otak saya terus memikirkan meeting esok harinya, saya kangen hari Senin tanpa rasa takut, saya kangen tidur tanpa merasa khawatir bangun terlambat esok hari.

saya kangen menjadi bebas.

.adios.

DJ

Thursday 14 October 2010

Kompetisi Nulis

Dulur bagi yang hobi nulis tentang sepak bola, terutama timnas kita. Monggo dipersiapkan.

Tema Suara Mahasiswa 13-19 Oktober 2010
"Tim Nasional Sepak Bola yang Kompetitif"

Redaksi Seputar Indonesia menerima tulisan OPINI dan SUARA MAHASISWA dengan ketentuan tulisan panjang naskah OPINI 6.500-7.500 karakter (1.000-1.200 kata) dan SUARA MAHASISWA 3.000 karakter (500 kata). Tulisan harus disertai identitas, foto diri terbaru, nomor rekening, serta nomor telepon dan dikirim ke email redaksi :

redaksi@seputar-indonesia.com

ayooooooo nulis,nulis,nulis. Kalau masalah sepak bola saya nyerah dehhh ^_^v. Ayo teman-teman nulis yahhh, terutama Aremania/nita niiiiihhhh.

.adios.

DJ

Tuesday 12 October 2010

we will waiting for a judgement (patiently)

Illana sudah saya print out malam ini, 141 halaman ternyata tebal juga yah ^_^ (semoga editor dan juri tidak eneg duluan lihatnya).

beberapa masih ada salah ketik, besok saya periksa sekali lagi setelah di copy agar bisa di coret2 dan di stabilo warna-warni.

besok dikirim dengan TIKI ke penerbit. Caiyooooo Pittt ^_^

.adios.

DJ

suporter kesebelasan tetangga itu masih saja Rasis

Usai sudah laga persahabatan antara Indonesia melawan Maldives, syukur Alhamdulillah, Indonesia mampu memenangkan pertandingan dengan score 3-0. Terima kasih saya ucapkan kepada Toni, Yongki dan Otavianus sebagai penyumbang gol sore ini.

uji coba kali ini diadakan di Bandung, menjadi pertanyaan saya juga, mengapa tidak sekalian saja diadakan di GBK, tempatnya lebih netral, suporter bola yang datang lebih dewasa dan tentu saja GBK adalah stadion dengan fasilitas yang lebih bagus. belum lagi tanya saya terjawab, kenyataan menampar saya lagi. Saya sayup-sayup mendengar nyanyian menyebutkan Arema dan Indonesia, tapi saya tidak tahu dengan pasti mereka menyanyikan apa.

nampaknya yel-yel rasis masih berlaku untuk laga Indonesia, dimana seharusnya semua suporter nasional bersatu. Bandung, ternyata 'masih' menyimpang dendam pada Malang dan Jakarta [saya tak bisa menterjemahkan kota-kota ini menjadi nama tim-tim ISL, bagi anda yang suka bola nasional, maka pasti anda mengerti akan kode kota ini].

ahhh setelah saya konfirmasi kepada salah satu pemain, ternyata benar, mereka melontarkan ejekan menggunakan nama binatang dengan sangat tidak sopan, padahal ini untuk Indonesia, bukan untuk kemenangan tim, saya tidak habis pikir. Mengapa suporter tetangga sebelah itu masih saja seperti anak-anak TK, sama sekali tidak dewasa.

meskipun tidak berpengaruh terhadap pemain, tetapi hal ini akan menimbulkan provokasi di pihak suporter lain. Ahhh, kalau begini Indonesia kapan damainya. Kembali lagi pertanyaan saya, mengapa Bandung, mengapa Siliwangi, mengapa sore hari yang panas, bukankah GBK di Jakarta jauh lebih memenuhi syarat. Saya tidak habis pikir.

Saya mencintai persepakbolaan Indonesia, tapi saya benci suporter seperti itu. Semoga suporter di Malang dan Jakarta jauh lebih dewasa menghadapi ini.

Come on ::: Ini Indonesia kita, bukan hanya pemain, suporter juga menjadi sorotan. Damai saja, saling menyakiti tidak akan membawa apapun.

saya sungguh prihatin atas kejadian ini, semoga tidak terulang lagi.

.adios.


DJ

Monday 11 October 2010

INA vs URU

capek tapi puas.

sebagian mungkin akan terheran dengan tagline saya. Puas? dengan hasil 1-7 untuk kemenangan Uruguay lantas saya puas?. Bukan, bukan puas itu yang saya maksud. Saya tidak pernah bersedih meskipun Indonesia kalah dalam laga itu tanggal 18 itu, karena saya tidak berbekal ambisi, saya berbekal otak dengan rasionalitas. Uruguay tim besar, peringkat 7 FIFA, sedang Indonesia berada pada peringkat 131 FIFA. Hitungan apapun akan mengatakan bahwa hanya keajaiban saja yang membuat Indonesia mampu mengalahkan Uruguay.

Sejak pertama saya memaksakan kaki saya yang sudah lelah sepulang kerja untuk tetap menonton laga ini karena saya tahu bahwa 11 saudara kita tengah berjuang, meskipun ini hanya laga uji coba, tapi ini penting, terutama bagi saya dan Nanda.

Mulai bulan ini kami harus memulai menabung Persiapan Menikah Mandiri, dan otomatis hampir 75% dari kocek kami terkuras untuk rencana ini. Tapi kami masih rela untuk menyisihkan sedikit untuk membeli tiket laga besar ini.

siangnya setelah sholat Jum'at, saya dan Indra [salah satu teman kantor] nekatpergi ke GBK hanya untuk membeli tiket yang kabarnya di borong calo. Jadilah kami berpanas-panas, dan terjebak macet yang lama di Sudirman. Tapi tak apa, karena 4 tiket 150ribu [kategori II,dibelakang gawang] sudah di tangan. Lega rasanya.

sorenya,sekitar pukul 5,saya sudah membereskan dokumen2, bersiap untuk berlari pulang saat handphone saya berdering, ternyata telepon dari Nanda yang mengabarkan bahwa kami mendapat tiket gratis dari Ahmad Bustomi pemain timnas nomor punggung 19 yang kami kenal hanya dalam hitungan minggu namun sudah seperti kakak sendiri bagi kami. Sontak saya girang bukan kepalang, tapi lebih dari itu, saya juga pusing, tiket saya sendiri akan dikemanakan. Makan saya memiliki ide untuk menjualnya lewat jejaring sosial Twitter, dan tidak sampai 5 menit handphone saya berdering lagi, teman saya menelepon bermaksud membeli, huff syukurlah.

menurut Bustomi kami harus mengambil tiket itu di receptionis hotel, maka setelah bergelut dengan macet, saya berlari-lari menuju hotel tempat Timnas menginap. Dua tiket West VIP, yayyyyyyy.... ^_^v

Kami pun datang ke GBK tergesa-gesa, kick off dijadwalkan pukul 19.30, dan saat itu tiba kami masih berada di pelataran parkir :( ... beberapa botol minuman saya di sita petugas, dalam perjalanan kami masuk GBK. Tak apalah.

Indonesia kalah, tapi Bustomi main bagus. Saya dan Nanda puas, saya puas karena sudah menonton laga ini, dan mungkin Nanda lebih puas karena sudah meneriaki pak Nurdin Halid 'live' #NurdinTurun #NurdinTurun.

berikut beberapa hasil jepret yang baru bisa kami ambil saat laga berakhir :

kami :::


saya:::


nanda:::


:::: kami tidak mengenakan kaos Garuda kami mengenakan kaos,jaket dan syal AREMA INDONESIA, dan kami berteriak keras saat nama-nama punggawa AREMA INDONESIA disebutkan, baik sebagai starting line-up maupun pemain subtitusi::::


thanks to Ahmad Bustomi [19] of National Team of Indonesia, semoga karirmu semakin gemilang ^_^ :::

.adios.

DJ

Thursday 7 October 2010

A Super Night

Mohon maaf apabila sebelumnya ada yang sempat membaca postingan A Super Day dan kemudian sekarang sudah tidak ada lagi. Yap, saya telah menghapusnya. Setelah saya baca berulang-ulang saya mengira kalau isinya terkesan berlebihan, walau sebenarnya itu yang senyatanya terjadi.

Saya perkenalkan dulu.
Jujur,saya tidak pernah mengenalnya dan bahkan perduli padanya. Nanda (tunangan saya) memperkenalkan dengan Tim sepakbola ini ketika kami sudah di Jakarta, dan saat saya datang ke stadion dan merasakan euforia dan energi yang sangat besar tertular begitu saja, saya langsung memutuskan untuk mencintai Tim ini.

Arema Indonesia atau yang sekarang adalah Arema FC adalah sebuah club sepak bola independen besar yang ada di Indonesia. Juara ISL tahun 2010 membuat beberapa nama pemain yang dulu kurang di kenal publik tiba-tiba mencuat. Bukan karena apa-apa, prestasi mereka memang luar biasa. Coba anda bayangkan Arema Indonesia itu seperti kawah chandradimuka, banyak pemain-pemain muda, bermain dan tumbuh menjadi profesional di sana.

Tahun ini, Arema Indonesia adalah penyumbang terbesar pemain Tim Nasional Indonesia.
Boleh saya sebutkan ada 6 nama setidaknya yang dipanggil BTN untuk bergabung.
[1]. Ahmad Bustomi
[2]. Beny Wahyudi
[3]. Zulkifli Syukur
[4]. Kurnia Meiga Hermansyah
[5]. Irfan Raditya
[6]. Yongki Ariwibowo

dan hari Rabu malam kemarin, saya dan berencana menemui sang gelandang, Ahmad Bustomi. Malam itu istimewa bagi kami, karena Cimot (sapaan akrab untuk Ahmad Bustomi) bersedia menemui kami.

Kami kesana membawa Bakmi GM untuk Cimot, sebenarnya secara spesifik Cimot menginginkan Mie Ayam, tapi karena saya tidak begitu menguasai tempat kuliner yang enak dan bersih di Jakarta, saya putuskan untuk membeli Bakmi GM saja. Dengan pertimbangan, kami tidak ingin terjadi sesuatu pada sang gelandang akibat makanan yang kurang higienis.

Kami sedikit terlambat dari waktu yang kami janjikan untuk menemuinya, pukul 8 malam. Sudirman macet total dan gerimis yang jatuh membuat kami sedikit meriang. Tapi tak apalah, demi bertemu Cimot, hujan deraspun akan kami terjang.

Sesampainya di Hotel Kartika Chandra yang pada saat itu ramai sekali (ada beberapa mobil TV One yang akan mengadakan siaran langsung talk show, bersama tiga pemain naturalisasi, Riedl dan Bambang Pamungkas). Kami memberanikan diri masuk ke lobby, dan langsung menuju kamar nomor 7** milik Cimot. Di depan kamar, setelah kami menekan bel, saya mengirimkan sms untuknya. Tidak ada balasan.

Saya sangat tegang, dan bahkan dari sekian banyak pengalaman menegangkan yang pernah saya alami, bertemu orang baru yang saya segani adalah pengalaman yang paling tidak dapat saya tolerir. Maka sambil menunggu pintu dibuka, saya berjalan menuju sebuah lorong yang saya kira kosong. Ternyata Cimot yang pada saat itu beriringan dengan Beny keluar dari ujung lorong, berhadapan langusng dengan saya. Bukan berita baik, karena saya langsung panik.

Cimot menyalami saya, begitu pula dengan Beny. Mereka sangat ramah dan selalu tersenyum. Sebelum saya diperbolehkan masuk ke kamarnya, mereka membersihkan beberapa 'hal' terlebih dahulu. Saya maklum.

Pas saya masuk, saya langsung membau keringat dan sepatu yang habis dipakai, benar saja ada sekitar 6-8 pasang sepatu yang berjajar di sana, dan beberapa kaos yang tersampir di sandaran kursi. Saya langsung menghela nafas 'ini kamar laki-laki' gumam saya dalam hati.

perbincangan dimulai dengan pertanyaan Cimot apakah kami akan hadir untuk menonton INA lawan URU pada tanggal 8, dan kami langsung menjawab "Iya". Kami dijanjikan tiket free jika ada pembagian dari pihak official untuk para pemain. Kami senang tapi juga tetap waspada apabila ternyata tiket free itu tidak jadi kami dapatkan.

Saya etrlihat sangat kikuk, dan Nanda mengerti itu, sehingga seluruh pembicaraan hampir dia yang selalu mengambil alih, selebihnya obrolan-obrolan kecil bisa saya lontarkan.

Banyak hal yang diceritakan, baik, buruk, senang, susah, tapi lebih dari pada itu mereka sangat lucu. Saya tidak berhenti terpingkal sampai sesi photo bersama di akhir pertemuan kami.

Semua cerita dibeberkan dengan apa adanya, tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Saya salut.

berikut adalah beberapa foto yang sempat saya ambil kemarin.

Ahmad Bustomi, saya, dan Beny Wahyudi


Nanda, Beny Wahyudi dan Ahmad Bustomi


satu hal yang pasti. saya tidak berhenti tertawa saat pengambilan foto ini. ^_^ huhuhu saya benar-benar bodoh tidak memperggunakan waktu ini dengan sebaik mungkin.

semoga kami dapat bertemu kembali. Semoga Indonesia mampu mengimbangi Uruguay besok. Apapun yang terjadi, semoga Garuda pantang menyerah.

thanks to : Ahmad Bustomi[19] dan Beny Wahyudi[7] of [Arema Indonesia]

.adios.

DJ

Tuesday 21 September 2010

the la brea tar pits

Bagian ke 6 Chapter II Reckon ILLANA

[6]
the la brea tar pits


"Nothing is in front of me
I feel I can’t even breathe
Don’t think that I can handle this
Baby I’m so in agony
Look at the state of me
Left here broken
You said you’d never leave
Look what you’ve done to me
Left here broken”
[Broken – Mclean]

Arka duduk di bench pemain, memegang sepatu sebelah kirinya yang belum terpasang. Hari itu masih pagi, sekitar pukul 6, tapi semua pemain dan pelatih sudah hadir di lapangan. Cuaca yang mendung sangat tidak mendukung semangat Arka untuk berlatih hari itu. Hari ini genap 4 hari kepergian Illana ke Jerman. Entah kapan Illana akan kembali, dan Arka semakin yakin bahwa kesempatannya untuk bertemu Illana kembali adalah sebuah fatamorgana.

Dia sendiri tidak mengerti mengapa hatinya tak pernah berhenti merasakan Illana. Pikirannya hanya tentang Illana dan Illana saja. Arka seorang pemain gelandang bertubuh proposional dengan bakat, keakuratan dan kekuatan yang menjadikan dirinya kandidat pemain tim nasional. Wajahnya tampan, dan matanya lembut. Arka bukan pemain sombong yang arogan, dia punya banyak penggemar wanita yang bersedia melakukan apa saja untuknya. Kini, Arka tak ayal seperti tumpukan karung bekas, bersandar pada hatinya yang luluh lantak.

Arka menunduk, tangannya kaku karena terpaan dinginnya pagi. Teman-temannya telah mendahuluinya melakukan pemanasan ringan, namun kakinya tertancap di tempatnya menjejak kini. Arka kehilangan separuh dirinya dan dia tahu itu. Illana memang bukan siapa-siapa, dia memang tidak cantik dan tidak melakukan apa pun kepada Arka. Selain kejujurannya, ketulusannya, ke-dia-annya, Illana hanya tak bisa dibandingkan dengan apapun dan kenyataan bahwa dia adalah orang yang sangat disayanginya begitu dalam. Arka memejamkan mata, mencoba merasakan Illana di hadapannya.

Illana, aku tidak memaksamu untuk memikirkanku saat ini, namun aku ingin kau membuatku merasa kau ada. Aku tidak ingin menangis, aku laki-laki Illana. Aku ragu aku bisa berlari, aku ragu aku mampu berdiri, aku tak lagi yakin pada diriku sendiri. Aku tidak akan mempertanyakan mengapa kau pergi. Aku hanya bersedih mengapa hati ini sedemikian sakit. Kau bukan satu-satunya wanita yang pernah singgah di hati ini Illana. Tapi dirimu menyisakan begitu banyak imagi. Kau memberikanku arti. Illana, jika kau mendengarku kini, maka katakanlah pada angin yang selalu membelaiku ketika aku berlari, bahwa kau akan kembali. Dan jika saat itu datang Illana. Aku menunggumu di sini“

Arka menarik nafasnya kuat-kuat, seakan dia menginginkan angin menjadi pelipur hatinya yang kosong, memakai sepatu sebelah kirinya, menjejakkan kakinya kuat-kuat dan mulai berlari.

[4 jam berlalu, Arka merebahkan tubuhnya yang lelah pada hamparan rumput yang hijau ]

Aziz, kiper kesebelasan itu, menghampiri Arka, kemudian duduk dengan posisi memeluk lutut.

”Lupakan Kak, jangan bersedih, dunia tidak akan berakhir tanpanya, coba lihat sekeliling“, Aziz menunjuk ke arah bangku penonton yang melingkari mereka.

Arka pun bangkit, duduk bersila, dan memandang Aziz yang tersenyum. Matanya menjelajahi setiap orang yang sedang menontonnya latihan, sebagian melambai pada saat Arka menoleh, sebagian lagi menjerit kegirangan.

”Bukan ini yang aku cari, sesuatu yang lain“. Arka pun meneguk minuman dari dalam botol di sampingnya. Aziz menambahi “Sesuatu yang lain yah Kak“ matanya menyiratkan kata-kata antara campuran rasa heran dan ketidaktahuan, kemudian dia tak kuasa menahan tawa. Arka, mau tak mau tersenyum dengan kikik lucunya. Namun senyum itu tak lagi sama seperti yang pernah di lihat Aziz dulu, atau bahkan yang mungkin pernah dirasakan Illana.

Sesi latihan berikutnya dihabiskan Arka dalam diamnya yang panjang. Arka seperti hilang dalam kehampaan yang nyata. Dia tidak ingin menjadi lemah atau berputus asa, namun jantungnya seakan tak lagi berdetak. Illana tidak pernah mengatakan cinta kepada Arka, sedangkan Arka selalu begitu repot meyakinkan bahwa Illana pada detik tahu bahwa Arka masih mencintainya. Sekuat tenaga semangat itu dialirkan ke seluruh tubuhnya.

Illana bukanlah gadis sempurna yang di dambakan setiap laki-laki di dunia. Arka tidak pernah melihatnya tersenyum, kaget, marah, bersedih, menangis, mengerutkan kening, mencibir. Arka hanya mampu menghitung berapa kali Illana menghela nafas berat selama mereka bersama. Arka merasakan beban yang begitu berat di dada Illana. Illana mampu membaca wajah, mampu mengenali gerak, Illana membaca emosi orang lain, namun dia kehilangan kemampuan untuk mengenali emosinya sendiri. Illana hidup dalam kesendiriannya yang nyata, sedangkan seandainya tangan Arka dan Illana bersentuhan, Illana terdiam, memandangi kedua tangan itu seakan sesuatu sedang terjadi di sana.

Arka selalu tak kuasa untuk tidak memeluknya, memeluk tubuh Illana yang kecil dan dingin. Arka hampir tak mampu merasakan tubuh mungil itu melakukan gerakan, bahkan tarikan nafasnya begitu lembut, seakan kau mampu mendengar suara hati yang berbisik keluar melalui sela-sela dadanya. Arka mencintai gadis itu, sama seperti ia mencintai kebenaran akan adanya Illana. Illana tidak pernah membalas pelukan itu, ketika lengan Arka sampai padanya, dia hanya terdiam. Arka hanya mampu merasakan ujung-ujung jari Illana menyentuh rambutnya. Arka selalu memejamkan matanya, pada awalnya hanya itu yang mampu dia lakukan, selanjutnya mata yang terpejam itu diiringi senyum. Arka menikmati keheningan yang menenangkan. Hanya mereka, yang mendengar detak jantung masing-masing dengan sabar.

Kepala Illana selalu tegak, tubuhnya selalu kaku, hanya ketika Arka memeluknya Illana menjadi seperti tumbukan bulu-bulu halus. Arka merasakan tumpuan berat tubuh Illana di dalam lingkaran lengannya. Illana mengajarkannya untuk tidak takut akan sepi, untuk tidak menyerah di kala sendiri, untuk bersahabat dengan diam. Karena hanya dengan diam, Arka mampu merasakan Illana, dan Illana merasakan dirinya. Jauh melebihi kata-kata yang pernah di ciptakan di muka bumi. Arka akan memeluk Illana, tanpa bergeser sedikit pun, menunggu Illana selesai menyentuh ujung-ujung rambutnya. Tapi itu tidak akan terjadi lagi, dan di tengah semua gadis yang berteriak padanya, Arka merindukan keheningan itu.

Arka hanya manusia biasa, dan dia sedang merasakan cinta yang tak sanggup digapainya saat ini. Laki-laki ini, sama seperti yang lain, ingin mengungkapkan kedalaman ini. Sebagian menulisnya dalam ribuan lembar surat, sebagian merekamnya dalam film-film, atau mungkin menyanyikannya dengan lara yang hampa.

“Aku tidak sanggup menolak rasa ini Illana. Kau begitu nyata di tengah semua kejadian yang kuanggap fana ini. Hanya jika aku berlari dan memeluk angin, aku merasa kau ada di sana. Aku merasa dirimu memelukku kembali. Jika kau kembali nanti dan kau temukan serpihan diri ini karena tak kuasa menahan sakit, kumohon satukan kembali dan bawalah kemanapun kau pergi“


The La Brea Tar Pits, jika Arka tahu istilah ini, jika saja Arka masih bersama Illana, pasti gadis itu akan membantunya menemukan jawaban. Mungkin dia akan semakin terpukul. Tempat seperti ini ternyata tersedia di bumi, tempat bagi fosil dan sampah tubuh manusia yang mati tak berdaya. Tenggelam pasrah tanpa daya, berkubang begitu saja, tidak melakukan apa-apa. Mungkin Arka bisa kesana sekali waktu, menemui teman senasibnya, yang sama-sama kehilangan nyawa, yang menilai menjadi perlu untuk menenggelamkan diri dan tidak muncul ke permukaan lagi. Pemakaman, yah tempat itu mirip pemakaman, dan Arka sedikit lagi mungkin akan memutuskan berakhir di sana, lebih cepat dari yang dia perkirakan.

.ADIOS.

DJ

Monday 20 September 2010

Illana siap meluncurr :D

untuk Illana saya ingin ini yang jadi covernya ^_^v Insyaallah, doakan saya.



yang mau copy master novel buluk ini, just contact me :: skalian saya minta kritik dan sarannya :::

twitter : @mrsnugrah
Facebook : canggih puspitasari
email dan Gtalk : canggihpuspitasari@gmail.com
YM : doublepandt@yahoo.com

.adios.

DJ

salam satu jiwa

kata itu yang mendasari saya dan calon suami untuk nekat pergi ke Kanjuruhan di hari terakhir kami di Malang [18 Sept 2010]. Esoknya kami harus terbang ke Jakarta, karena hari Senin [20 Sept 2010] kami harus kembali bekerja.

salam satu jiwa :: seakan membius kami untuk merogoh kocek demi bangku VVIP. Insiden sebenarnya, karena tanggal 16 Sept saya sudah membeli 4 tiket VIP untuk saya, calon suami, dan dua sodari Aremanita saya [mbak Nina dan mbak Maya]. Ternyata tidak seperti di GBK yang ada stand Arema Senayan, di Kanjuruhan kalau kita membeli tiket di Radio Senaputra kita harus menukarkan tiket tersebut di Radio pagi harinya sebelum pergi ke stadion, yang mana tidak saya lakukan, saya pikir bisa gitu ditukar pas di stadionnya.[saya begitu bodoh].

Hujan deras dan angin kencang mewarnai perjalanan kami menuju Kanjuruhan, untung kami masih beruntung karena naik mobil. Sepanjang perjalanan saya dibuat berdecak kagum dengan semangat kawan-kawan suporter yang lain yang nekaaaaaat sekali menerobos badai dengan motor. Lambang Arema Indonesia menempel di dada mereka, dan itu yang membuat mereka pantang menyerah saya rasa.

Sesampai di Kanjuruhan [dengan kwitansi tiket yang tidak bisa ditukar] kami membeli tiket VVIP [tiket eko dan VIP sudah sold-out]. Berlari-larilah kami masuk ke stadion. Tapi insiden itu membawa hikmah juga ::: saya jadi bisa lihat para pemain Arema Indonesia dari jarak dekat ::: wahhh saya senannnnnnnnngg bukan kepalang.

Arema Indonesia sudah unggul 1-0 saat saya masuk, katanya itu gol Along [12] wahhh saya ketinggalan momen penting. Diluar sempat saya dengar Kanjuruhan bergemuruh, hati saya dag-dig-dug, untung Nanda [calon suami saya] bergerak cepat mencari tiket ^_^.

Di dalam stadion saya sempat dua kali naik-turun tangga, maklum saya gak pernah VVIP sbelumnya [enakan di tribun sambil nyanyi-nyanyi ternyata ><"].Sedikit sedih, karena ternyata Purwaka Yudhi [2] gak starter, terobati karena Esteban [17] akhirnya bisa saya lihat dari dekat, wahhh kerenn ternyata.

Mata saya berlesatan ke sana ke mari mengikuti semua manuver pemain Arema di tengah hujan yang membuat beberapa terpeleset, huff berjuanglah singa-singaku. Persija main agak letoy, beberapa kali pelanggaran dengan ganjaran kartu kuning.

Zulkifli akumulasi kartu sepertinya dan harus keluar di menit [saya tidak tahu :(, sumpah] dan harus di gantikan Zie-Zie. Gak Lama Purwaka [2] dan Revi [37] masuk, kemudian Fachrudin [5] masuk juga, wahh skuad favorit saya masuk semua, saya semakin senang.

KMH mainnnnnnn baguuuuuuuus ::: beruntung Arema Indonesia memiliki dia.

Adegan seru :: pas Bepe diganti dan dia masuk ruang pemain, dia sempat melepas jersey-nya dan melempar ke arah tribun VVIP [yang mana di sebelah kanan saya 'pas'] sungguh terlaluuuuuuuuuuu >.<".

score bertambah menjadi 2-0 saat Esteban [17] menjebol gawang HK lagiii [bravooo], ehmm sebenarnya kalo Pinalty Njanka[24] tidak gagal dan Gol Musafri[29] > Arema Indonesia menang 4-0 wahhhhhhh. Tapi tak apa, 2-0 melawan tim sekelas Persija itu prestasi.

Hujan beranjak reda seiring berakhirnya pertandingan dan Aremania/nita pulang dengan hati gembira. Singa-singa kami menanggg, dan itu cukup.

Hari terakhir di Malang, salam satu jiwa, menang dan bertemu dua sodari Aremanita baru yang saya dapatkan dari Twitter membuat saya terkesan.

Tapi jauh daripada itu, sama seperti Arema Indonesia yang saya cintai, saya selalu bersama dengan Nanda, calon suami yang memiliki satu jiwa. Ahh, siapapun yang menciptakan slogan 'salam satu jiwa' saya sungguh angkat topi untuk anda.

.adios.

DJ

Monday 6 September 2010

coff33 Fellaz

my rockin' coff33 fellas

mee twitter @mrnugrah


gie twitter @reginamboeik


jay > don't ask dia hanya punya nomer NPWP [not twitter educated person]


rue twitter @rudibachtiar


pii twitter @mrnugrah



beberapa minggu dalam bulan ini saya sering habiskan bersama teman-teman dekat : meneguk beberapa tetes kopi nikmat : yah, kami suka kopi : dan ngobrol ngalor-ngidul berbicara tentang apapun : kentang goreng, calamari, chicken wings dan yang baru coklat sialan bernama Chocolate melt yang maha nikmat.

load pekerjaan yang membuat kami seperti terlindas : tak sanggup bernafas : bahkan dalam satu bulan ini kegiatan menulis novel saya terbengkalai begitu saja : padahal deadline nya sudah semakin dekat : sepertinya saya terancam gagal mengirimkan naskah tepat pada waktunya :

blog ini pun : yang saya janjikan akan rajin ditulisi setelah beberapa blog yang gagal saya buat karena tidak stabil : juga ikut2an tidak terurus :

teman-teman ngopi saya sama seperti twitter : sama-sama mengasikkan : sama-sama rame : kami berbicara bahasa yang sama : memiliki pemahaman yang lain namun sanggup menghargai : kami bersama seperti saudara yang saling memuaskan dahaga : saling tertawa dan melempar guyonan ringan khas warung kopi :

kami memang ingin sekali menemukan warung kopi di Jakarta yang bisa sambil lesehan seperti di Malang : tapi yang kami temukan malah Anomali dkk : cukup mahal namun Anomali menjadi tempat favorit kami :

ini beberapa hasil jepretan foto teman-teman ngopi [coff33 fellaz] saya : tujuan di mana kami ngopi dan menghabiskan waktu selalu terupdate lewat twitter.
mention one of us, jika ada usul tempat ngopi seruu : kami akan datang ^_^

.adios.

DJ

Saturday 21 August 2010

that is just not me

grown up ::
bukan berarti tidak bisa bersenang-senang, hanya sedikit menghilangkan ketidakdewasaan, dan beberapa detil tentang tingkah laku ::: percayalah itu menyakitkan untuk pertama kali, tapi sungguh itu perlu untuk dilakukan.

dewasa ::
merupakan pilihan, kedewasaan tidak terjadi begitu saja. harus dipelajari, diperjuangkan, walaupun seseorang mungkin saja menjadi dewasa tanpa harus mengetahui artinya, mereka menjadi dewasa begitu saja. untuk sebagian yang lain, dan mungkin saja saya, ini untuk diraih, diperjuangkan, saya tahu saya sedang menuju kesana.

bijak ::
dewasa bukan berarti lantas bijak, tapi saya yakin orang yang bijak pasti dewasa. saya selalu menuntut orang lain untuk bijaksana kepada saya, tapi saya malah melakukan kebalikannya. mungkin karena saya masih anak kecil di usia saya yang ke-24. saya bahkan belum siap untuk apapun.

behave ::
saya mungkin masih sering berteriak-teriak di depan televisi, masih suka mengidolakan orang-orang dan mengoleksi foto, video, dan apapun tentang mereka. memaksakan diri berulang kali, setidaknya hanya untuk memuaskan hasrat. saya sering mengatakan apa saja yang terlintas di kepala saya saat itu juga, menyakitkan memang, tapi mungkin ada saatnya saya harus berhenti bersikap seperti itu.

itu bukan saya ::
kata-kata itu harus saya pegang erat-erat. ketika godaan untuk menjadi tidak dewasa, ketika melihat betapa bahagianya menjadi tidak dewasa, saya harus katakan "itu bukan saya", dan "itu bukan lagi untuk saya", masa saya telah lewat, dan mungkin sudah saatnya saya memikirkan sesuatu yang penting.

umur saya semakin bertambah, dan saya tidak menjadi muda. banyak hal yang harus terjadi dalam diri saya, dan semuanya membutuhkan kedewasaan. saya tidak akan selamanya seperti ini, saya harus berubah.

usia saya 24 tahun sekarang, dan saya tahu saya tidak bisa LAGI menunggu.

.adios.

DJ

Thursday 12 August 2010

Illana @Atheory

Tangis Illana menderu, gadis mungil itu tergugu dalam nafasnya yang seakan terputus-putus. Athea duduk bersimpuh di depannya, memandang iba. Tangan mereka saling berpegangan, usaha Athea untuk menguatkan Illana nampaknya berakhir seperti usaha untuk tetap menjaga gadis rimpih itu tetap di bumi.

"Ada dua jalan yang bisa kau tempuh, jika kau ingin meneruskan hidupmu Illana" Athea mengelus punggung tangan Illana yang memucat, berbicara cukup lirih di sela isak yang tak kunjung reda.

Illana mendongak memandang Athea, wajahnya memerah, basah dengan air mata yang tertumpah sedemikian hebat. Air mata yang seakan begitu lama menahan diri untuk unjuk gigi, tangis yang sekian waktu dikungkung harga diri, hari ini terbebas begitu rupa.

"Pertama, kembalilah padanya, carilah dia, temukan, walau itu tidak akan mudah"

Illana mengusap air matanya, Athea menguatkan diri kembali berbicara.

"Kedua, lupakan dia, dan teruskanlah hidupmu. Kau boleh menghabiskan seluruh persediaan air matamu hari ini, tapi besok aku tidak ingin melihatmu menangis lagi. Tabah dan kuatkanlah dirimu, Illana"

Tangis Illana mereda, gadis itu memegangi dadanya seakan bisa kapan saja meledak. Menarik nafasnya dengan berat, dan berkata dalam kepasrahannya yang nyata.

"Melupakan Arka sama saja dengan membunuhku Athea, dia memiliki seluruh nyawaku, jika kau tahu itu. Aku akan pergi mencarinya, meskipun aku tahu aku mungkin saja gagal, aku akan tetap mencarinya"

Athea berdiri, memeluk gadis itu.

"Tapi bagaimana jika dia telah melupakanmu, bagaimana jika dia tidak lagi seperti yang kau harapkan. Illana apa yang akan kau lakukan jika dia telah bersama dengan gadis lain, yang jauh lebih baik darimu"

Bulir lembut air mata Illana mengalir pelan di sudut matanya lagi, kali ini terasa begitu sakit.

"Mungkin aku memang tidak akan mendapatkan nyawaku kembali, karena semua telah kuberikan padanya. Jika itu terjadi Athea, aku akan tetap mencintainya, dan jika hal ini membuatnya membenciku semakin dalam, aku akan mengerti"

Athea memeluk gadis itu semakin erat.

"Kau tahu ini akan menyakitimu Illana, lupakan saja dia. Sungguh kau berhak untuk memiliki hidup yang lebih baik"

Illana memejamkan matanya, bayangan Arka melintasi setiap senti otaknya yang berderak. Laki-laki itu begitu dirindukannya.

"Athea, jika hidup yang lebih baik itu pun telah kuserahkan padanya di detik aku bertemu dengannya, katakan padaku apa lagi yang akan menghentikan langkahku untuk tetap di sini. Aku mencintainya, dan kau sungguh tahu"


--------------------------------2 b continued------------------^_^--------

.adios.

DJ

hosh, hosh, hosh, hosh, hosh, hosh, hosh, hosh, hosh

Friday 6 August 2010

ehhhhhhhhhm [sweet sacrifice]

Ini salah Pipi :: mengapa menunjukkan dia padaku, pada sebuah percakapan telp di sore suatu hari.

Kalau bukan karena Pipi, mungkin aku saat ini akan bersedih. Kalau bukan karena Pipi, mungkin juga ILLANA si Moebius itu tidak akan sampai ke halaman 114. Aku bersyukur bukan karena menemukannya, tapi aku bersyukur karena aku memiliki Pipi.

Pipi yang pertama kali tahu akannya [jelas, Pipi jauh lebih lama mencintai Team ini sebelum akau bahkan perduli]. Dia bilang "Mas yang satu ini lebih bagus Mi, lebih ganteng, lebih keren mainnya. Coba deh, pertandingan yang ada dia selalu tidak pernah kalah", dan ternyata Pipi benar [Pipi selalu benar].

Ini semua karena Pipi, yang telah bersabar yang telah menyerahkan begitu banyak hati kepadaku yang menyebalkan. Pipi memberikanku ruang untuk berimaginasi, memberiku peluang untuk melakukan apa saja, dan dia selalu berhasil mengerti.

Pipi dan aku : kami yang seadanya.



kami bukan manusia yang spesial, kami dan hanya kami. Manusia yang berani bermimpi.

Pipi datang di waktu yang sangat tepat, betapa tidak. Disaat ILLANA itu membutuhkan sosok, Pipi datang membantu mencari, dan pada akhirnya dia berhasil memberi.

Kami berdua tidak mengenalnya, pun tak pernah bertemu dengannya. Tapi kami mengaguminya, mengakui kehebatannya.

Jika aku mampu mengungkapkan rasa terima kasih ini. Aku aku akan memeluk sang badai dan kubisikkan pada tiap relungnya bahwa aku sungguh bersyukur memilikinya.

Sosok yang membebaskanku, untuk menjadi diriku sendiri. Membiarkanku menjadikannya tokoh penting dalam tulisan itu, membiarkanku memikirkannya, memberiku ruang untuk merapalnya. Membiarkan pria asing itu menjadi inspirasi.

Pipi mencintaiku tanpa syarat, dan mengasihiku dengan membuat otakku berputar saking senangnya. Aku, akan menikahinya tahun depan.

Terima kasih Pi.

.adios.
DJ

Thursday 5 August 2010

kemana singa-singa akan pergi

sebenarnya tidak ingin terlalu memikirkan hal ini, hanya saja gosip sana sini begitu santer, sehingga mau tidak mau saya harus 'menuliskan' sesuatu, paling tidak sekedar membagi 'beban' pikiran.

Robert Albert resmi pindah. Kemudian di susul Along [12] dan Ridhuan [6], gak lama lagi Njanka [24] dan Esteban [17] yang kabarnya akan 'sulit' kembali ke Bhumi Arema.

tak apalah, saya menerima, walaupun rasa kecewa begitu mendesak di dada.
tak ingin menyalahkan siapapun, termasuk manajemen [dengan dalih saya bisa saja tidak mampu melakukan apapun jika berada di posisi mereka].

saya sebenarnya tidak terlalu sedih ketika Arema masih punya Juan Revi[37], Bustomi[19], Dendi[41], Meiga[1], Beny[7], Purwaka[2], Irfan[21], Roni [10], Afandi[14] dan Zul [3] ::: mereka pun tak kalah hebat.

benar olahraga yang satu ini benar-benar menguras emosi, sedih, senang, nervous, panik.

saya hanya sanggup berkata : hanya carilah pemain yang memiliki hati singa, mungkin Bhumi Arema ini tak sanggup berikan banyak, hanya dukungan dan doa yang terus mengalir, hanya teriakan dan nyanyian yang tak henti berkumandang. itu saja.

tak apalah banyak yang memfitnah kami rasis dan anarkis, tak apalah jika banyak yang bilang kami tidak bermental juara, kamipun tak akan menyerah atau mundur walau selangkah.

siapapun nanti yang bermain di Arema Indonesia, kami siap menjadi nyawa.

.adios.

DJ

Monday 2 August 2010

mourn-day

pertandingan kemarin menyisakan banyak sekali tanya di kepala saya. tidak hanya soal wasit, Kapolda, dan RD, tapi ini soal pemain Arema Indonesia dan Robert.

saya tidak percaya pertandingan yang dihentikan ini karena ulah protes kubu Arema, ini semata-mata keinginan pak Kapolda [bagi yang 'menyerang' saya pagi ini dengan ribuan ejekan dan caci-maki, mohon introspeksi].

saya mengakui Along [12] melakukan hal yang salah, dan memang dia harus di hukum. Tapi kemudian bagaimana dengan kaki Precious yang dengan indahnya bersarang di bahu Roman [9]. Selanjutnya pelanggaran pemain Sriwijaya terus terjadi, Ponaryo begitu kasar [dan beberapa teman mengatakan 'itulah Ponaryo'], bagaimana jika saya berteriak lantang 'Itulah Along, terimalah'. Saya tidak yakin mereka akan mengerti.

kemudian toh mereka tetap melanjutkan bertanding, kebobolan satu gol tidak membuat singa-singa kami menyerah, terbukti sontekan Zulkifli [3] mampu di maksimalkan Ridhuan [6] ke gawang Sriwijaya. Saya yakin mereka menerima semuanya dengan lapang dada, dan mereka menerima kekalahan dengan kepala tegak. Apapun yang terjadi mereka yakin, Aremania/nita selalu mendukung.

Robert boleh saja tidak setuju dengan langkah Kapolda menghentikan pertandingan, karena memang ini bentuk intervensi. Tapi toh akhirnya Meneer gak tahan juga liat 'kelakuan' wasit, dan terpaksa protes. Ganjarannya, kartu kuning.Meneer itu pelatih profesional dna jika dia sampai melayangkan protes, did you smell something wrong ?. Pasti wasit sudah di atas ambang kewajaran.

hanya saja, jika pertandingan kemarin menyisakan hasrat anda untuk mengejek pemain, pelatih dan permainan Arema kemarin, anda tidak akan menemukan saya diam.

kami sudah menerima kekalahan dengan ksatria, dan apakah itu belum cukup. mungkin anda berbicara seakan tidak akan terjadi apa-apa, tapi perkataan anda akan cukup menyisakan lara di batin saya. saya berusaha legowo dan dewasa, bagaimana dengan anda ?.

seharusnya kita bersaudara, saya mencoba menerima 'doktrin' beberapa teman yang mengatakan 'ayo jangan bermusuhan', tapi ini, pagi ini saya menghitung sudah hampir 15 orang yang mengejek dan menjelekkan Arema, bahkan mereka tahu saya pendukung tim singo edan ini. saya bingung dengan apa yang harus saya lakukan, tersenyum mungkin itu yang terbaik.

kesetiaan itu di uji. apakah saya bertahan dengan ini? jawabannya saya pasti bertahan, dan saya tidak akan gentar. mereka mungkin tahu lebih banyak tentang peraturan sepak bola, tapi saya juga tahu bagaimana bersikap adil.

jika Sriwijaya menggunakan wasit sebagai pemain ke 12, kami hanya punya 11 pemain, 10 untuk pemain Arema dan 1 untuk Aremania/nita.

kami benar dan kami tidak takut. silahkan anda mencibir, silahkan anda mengejek tim kami. kami tahu siapa yang terbaik.

sungguh di saat saya mulai memahami arti 'persaudaraan' antar suporter, beberapa orang merusak pendirian itu begitu saja.sekarang katakan apa yang harus saya lakukan ?.

.adios.

DJ

Thursday 29 July 2010

yeiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii victorious us



menang 4-0 dari Persik, memastikan Arema Indonesia melaju ke babak final [yes, we made it to the final].

babak pertama kedua tim tertahan 0-0. Mengindikasikan kedua tim harus merubah pola permainan di babak ke dua, bila tidak ingin berakhir dengan adu penalty.

babak kedua, terbukti dari perubahan pola itu, Arema pemenangnya. Gol-gol berhamburan begitu cepatnya [sampai saya yang bertugas meng-update pertandingan ini lewat Twitter, karena beberapa teman tidak dapat menyaksikannya :::tertahan di kantor::::, harus rela mengetik cepat-cepat karena 'pembantaian' itu berlangsung sangat cepat.

setelah Irfan Raditya [21] yang saya kira Njanka [24] memasukkan bola ke gawang lawan, saya buru-buru menuliskan status di FB dan Twitter [yang secara mendadak Twitter saya ngambek, dan tidak lagi memunculkan update Tweets ke profile FB saya]. Hosh, beberapa kecewa karena saya terlambat, karena saat post pertama tampil di layar, gol kedua Arema dari Ridhuan [6] tercipta dengan cepatnya. Hosh, saya berkejaran dengan waktu.

Beberap kali meng-update kekecewaan saya terhadap wasit yang 'norak', akhirnya Fakhrudin [5] mencetak gol untuk keunggulan Arema, sebelumnya kiper lawan mendapatkan kartu merah karena melanggar Mr. Tetosteron [NAS/Along [12]]. Setelah itu semuanya berjalan begitu cepaaaaaaat, hingga gol ke empat tercipta dari kaki Rachmat Affandi [14] yang mana baru saja masuk untuk menggantikan sang goyang gergaji [Fakhrudin].

Hosh, saya bekerja keras lagi, Tapi saya sangat puas. Walaupun harus berteriak-teriak sendiri di dalam kamar kos yang sempit, tapi saya tetap semangat.

Wasit ::: hal yang saya soroti adalah mereka 'norak sangat', dan beberapa pemain Persik yang bermain 'kasar' seperti Liga antar kampung [Tarkam], sungguh begitu 'liar'. Walaupun beberapa Singo sempat melayangkan protes dan ngomel, tapi mereka tetap bisa melanjutkan pertandingan dengan profesional, salut, salut.

semua bermain bagus, terlebih kepada Zulkifli [3] dan Juan Revi [37], sabaaaarrr.

satu hal yang membuat saya sedikit kecewa adalah absen-nya Njanka di final [karena kartu kuning or whatsoever]. Dendi yang tidak turut terjun melawan Persik [karena kartu merah, sayangnya Dendi gak bisa 'marah' kaya Along, wols sangat itu anak], daaaaan the sweetest sugar :::Purwaka Yudhi::: yang masih saja cidera [saya sangat berharap dia bisa main lawan Sriwijaya dengan absen-nya Njanka].

final menunggu tanggal 1 Agustus ini, dan saya sangat bersyukur dengan semua yang telah di raih Arema Indonesia. Alhamdulillah.

Harapan saya hanya 1, bahwa ketika kemenangan bukan lagi menjadi tujuan utama, saya hanya ingin 'mereka' [para pemain dan pelatih kebanggaan] itu tetap merumput di Arema Indonesia.

.adios.

DJ

Tuesday 27 July 2010

jika aku kembali ABG

terbersit tanya mengapa kita menjadi tua. mengapa kita hidup seakan akan kehabisan waktu. mengapa kita harus kehilangan apa yang kita dapatkan sekarang suatu hari nanti.jawabannya karena kematian itu pasti.

karena jiwa kita menua seiring dengan semakin banyaknya imagi tentang hidup yang kita kumpulkan. aku dulu boleh saja tertawa dan kagum dengan beberapa perempuan muda yang memakai celana ketat, baju ketat, dimana setiap mata laki-laki dengan 'lahap' memandangi setiap inci tubuh mereka. kini, aku justru merasa sedih. Ternyata masa itu sudah lewat, dan rasa di hati ini mungkin telah merubah mekanisme berpikirnya. aku tidak mungkin akan berpakaian seperti mereka hanya untuk sebuah pengakuan bahwa diri ini cukup menarik.

jawaban demi jawaban cukup menghantui. ternyata meskipun aku pernah seusia mereka, otakku tidak pernah membetikkan ide untuk menjadi menarik dengan cara seperti itu. ternyata aku berhasil menghargai diriku sendiri, ternyata aku tidak sama, ternyata aku bukan wanita kebanyakan.

aku memutuskan menyelubungkan hijab di atas kepalaku, aku berhasil melakukannya. aku berhasil memilih berkumpul bersama keluarga di rumah daripada nongkrong di cafe-cafe. aku berhasil mendapatkan teman-teman yang baik dan mendorongku untuk terus maju. aku bahkan tidak percaya aku telah melakukannya.

kesalahan datang silih berganti, kebodohan membuatku mengumpat diri sendiri, namun aku berhasil bangkit, aku bertahan. sekarang seandainya aku mampu kembali ke usia itu, aku ingin mengalungkan hijab ini sejak aku menyadari bahwa menjadi menarik bagi laki-laki yang kau anggap menarik ternyata bukan segala-galanya. menjadi diri sendiri itu lebih penting.

karena penampilan fisik itu tidak abadi, meskipun itu berkorelasi dengan gagal atau tidaknya dirimu menemukan pasangan. apalagi fakta mengatakan bahwa pria menarik dan pintar tidak pernah single. but who cares ?. I've found mine already.

jika aku mampu kembali pada usia itu, akan kuteriakkan pada dunia, bahwa dirimu telah berharga, karena di ciptakan seperti itu.

[berkaca pada stigma, ternyata laki-laki bodoh lebih banyak dari pada laki-laki buta]. bikin miris.

.Stand your ground, it sucks knowing that boys look for sexy nasty girl because they are afraid that you'll know that they are a bunch of idiot. Girls please stop wearing shorts and hot pants at the mall or market. . Appreciate yourself.

.adios.



DJ

Monday 26 July 2010

can't wait for 28



ayooooooooooo Arema Indonesia, pasti menang tanggal 28. Apalagi ada spesial performance dari Purwaka, come back setelah cidera.

well I just can't wait.

.adios.

DJ

Friday 23 July 2010

Pur ::::: Lawan Persik, sudah cukup kuatkah ?

begini :::

Along sudah kembali. Kamu ????



tanpa bermaksud, dan memiliki tendensi apapun. You need to ignite your light Pur, you need to act. This team needs you to come back, so does you need to light your future.

this season will be yours, you'll crown for the best defender duet with Njanka. so, what are you waiting for.

We need you to keep the 'box' safe .

.adios.

DJ

Pa, aku kangen ...

Papa [14 Juni 1954 - 1 April 2006]

Yang jelas Papa akan kaget melihat anak gadisnya jadi suporter bola sekarang.

Papa, entah mengapa tiba-tiba teringat akannya. Sudah empat tahun lebih, tapi Papa masih saja seperti ada di sini. Orang yang paling keras, orang yang paling suka perdebatan, orang yang sangat impulsif, orang yang sangat terbuka, orang yang kaya akan lelucon ringan yang segar, orang yang mencintai sepak bola, orang yang tidak takut membuat kesalahan, orang yang tegar dan mandiri, orang yang mencintai kehidupan apa adanya, orang yang rela mengorbankan apa saja untuk keluarganya, orang yang hanya ingin anak gadisnya menjadi orang baik.

7 tahun yang lalu. Papa boleh saja menyebalkan, tapi sekarang aku tahu bahwa semua yang ada pada dirinya ternyata adalah aku. Papa membuat sebuah cermin kecil yang dia pelihara dengan kasih sayang. Papa bersamaku, dan aku hanya refleksinya.

Kami selalu berdebat tentang berbagai macam hal, itu karena kami berdebat dengan diri kami sendiri. Papa berdebat dengan cermin kecilnya, dan aku seharusnya tahu bahwa aku tengah berdebat dengan versi dewasaku, versiku nanti ketika menjadi orang tua. Aku tengah mempermasalahkan apa yang akan menjadi pandanganku nanti.

aku menyesal Papa, dan aku hanya bisa menangis mengingatnya. Maafkan aku Pa.

teriring doa yang selalu kupanjatkan untukmu, semoga Allah swt menempatkanmu di tempat yang indah di surga.

aku bukan apa-apa, aku hanya refleksimu. aku hanya cermin kecil itu, dan kini aku beranjak menjadi dirimu.

.adios.

DJ

Wednesday 21 July 2010

Will you stay 'till death do us apart ?

so there it goes.
bukan tentang saya, atau tentang anda yang sekarang tengah membacanya. tetapi tentang sesuatu dan seseorang. tentang suatu masa yang mungkin saja terjadi di depan. entah milik kita. atau siapapun.

ini tentang Gugun Gondrong dan berita perceraian istrinya, yang saya simak di salah satu infotainment pagi tadi. dan saya berhasil menitikkan air mata.

she said "mungkin ini yang terbaik" . untuk siapa ?

Yaa Allah. Inikah takdir yang selalu berhasil menampar kita dari lamunan yang menghanyutkan. Inikah guyuran air di tidur siang yang nyenyak itu.

hal ini mengingatkan saya akan sebuah hubungan yang saya bina sendiri, selama 6 tahun bersama orang yang saya kasihi sampai detik ini. Apakah dia masih akan mencintai saya ketika, badan saya menjadi gemuk dan muka saya di jejali beribu keriput. akankah dia selalu berada di samping saya ketika saya sakit. apakah dia akan menjadi teman saya dalam suka dan duka.

begitu mudahnya sebuah tali ikatan perkawinan terlepaskan begitu saja. pada saat terburuk pun. apakah pernikahan masih menyisakan kesendirian, sehingga ketika yang satu merasa lebih baik, menjadi tidak masalah ketika yang lain merasa sakit. saya yakin bukan begitu adanya.

saya pun tidaklah sempurna. saya sering juga menyakiti. apakah ini gambaran hati manusia yang tidak sempurna. saya berbahagia ketika memiliki seseorang yang selalu saja berhasil mengerti saya. dan saya harap dia selalu bersama saya, dan tidak akan saya biarkan pergi.

dan hingga kini saya mencintainya. apa adanya.

Love you Pi. be there. beside me. till death do us apart.

.adios.

DJ

Friday 16 July 2010

Surat Raka kepadaku di suatu siang yang mendung

Hai manusia yang menentukan semua yang akan aku katakan, dengarkanlah bahwa aku tidak ingin berpisah dengannya. Jangan menjawab, aku tahu aku tak akan mampu melawan kehendakmu, tapi sekali saja buatlah aku bahagia. Selama ini aku selalu berdiam diri dalam sepi hati yang panjang, mengapa kau begitu jahat dengan memberiku sedetik penyejuk hati dan begitu cepatnya kau ambil dia lagi. Aku sungguh tidak ingin dipermainkan, walaupun aku kecewa karena dia tak mampu mengungkapkan rasa cintanya. Bukan berarti dia tidak mencintaiku. Aku tahu, mengerti dan aku merasakannya. Di sini, di dalam hati.

Dirimu, manusia yang mengatur seluruh gerak tubuhku. Katakan padaku kau juga menyukai diriku yang dulu, jangan rubah aku menjadi apapun yang orang lain kehendaki. Aku tahu dirimu lebih tahu apapun tentangku daripada orang lain. Oleh karena itu, biarkan aku mencintainya, tulus, apa adanya. Jangan rubah aku menjadi apapun.

Pitt, manusia yang berkuasa atas sifatku. Aku menghormatimu, sungguh. Namun jika kau tahu aku adanya, buatlah aku bahagia. Terima kasih atas segala hal indah yang kau buat untukku.

.adios.

DJ

[membayangkan Raka mengirim surat padaku, meminta sesuatu yang bisa kutulis untuk menjadi kenyataan bagi kehidupan orang di belahan bumi lain, sounds interesting though].

Thursday 15 July 2010

Bella Swan you are so sick ...

When I starts to write about Illana, one thing I sure of. I don't want she becomes a weak girl, or even though Raka should be much more stronger than her. She should be bold any way.

Suddenly I remembered my old 1st book of Twillight Saga. I remembered Bella then. So I wrote this comment for Mrs. Meyer who wrote women like a broken glass.

Meyers describes Bella as being strong, brave, and independent, but then shows her as a spineless, cowering victim who needs to be saved by her violently jealous and over-protective boyfriend. She constantly goes on and on about how Edward is perfect at everything and how he's so gorgeous and she is so unworthy of him, how he's so strong and he protects her. In fact, she never gives any reason for liking him other than how hot he is, but that's fair because Edward never gives a reason for liking her other than she smells good.

He is frustrated that Bella is the only person whose thoughts he can't read, so he eavesdrops on her friends minds to find out what they talk about, he follows her whenever she leaves her house, and he secretly camps outside her room when she sleeps - that doesn't sound sweet, it sounds creepy. If girls want a romantic, conflicted vampire/human romance, they should go watch the firs three seasons of Buffy -- not only is there the dark, mysterious, conflicted vampire, but the girl he's in love with can kick some serious ass all on her own.

Hahahahha little bit cynical, but I want a young girl open their eyes. Having a strong boyfriend beside us, doesn't mean that we're weak.

.adios.

DJ

kya, kya, kya ... [jurus menggugah semangat]

kya, kya, kya, kya, kyaaaaaaaaaaa ...

adalah jurus penggugah semangat yang selalu saya teriakkan setiap pagi. hanya agar saya memiliki alasan untuk membuka mata. walaupun teriakan itu tidak pernah benar-benar keluar dari mulut saya. tertahan begitu saja. tertelan dengan rasa pahit yang tidak biasa.

baiklah. akhirnya saya berdamai. alih-alih berteriak saya mencoret buku tulis saya yang di depannya tercetak tulisan berwarna kuning berlatar hitam yang mencolok 'FAITH'. hanya karena ini saya bertahan. rasa percaya. rasa percaya saya kepada Allah swt, kepada hidup ini, kepada takdir yang entah membawa saya bermuara ke mana. yang jelas saya percaya.

orang-orang mencintai dan membenci saya. itu biasa. tapi satu yang pasti, saya tengah menuju apa yang saya inginkan. semoga 'hal biasa' yang menjadi 'luar biasa' akhir-akhir ini berjalan tanpa halangan.

saya menujunya. saya menuju sesuatu. saya tidak yakin apa itu. yang jelas saya yakin.

Raka, Illana, yuk pegang tangan saya. Kita pergi bersama ke sana. Jangan ada yang 'menculik' kalian lagi dari otak saya lagi. sungguh saya akan sangat kehilangan.

.adios.

DJ

Tuesday 13 July 2010

when I stopped by

bagaimana jika saya mampir sejenak untuk melepas penat karena terlalu banyak berpikir. Bagaimana jika orang di sekitar saya membiarkan saya memiliki waktu untuk sendiri. Merenungi nasib dan berpikir tanpa intervensi.

Mekanisme defensif saya selalu membuat tenaga saya terkuras habis.Saya sungguh membutuhkan waktu menjadi diri saya sendiri. Tanpa harus berkompromi dengan apapun. Berhentilah mengganggu pikiran saya untuk beberapa saat ini. Saya sungguh merasa sangat menyesal menjadi begitu defensif. Sungguh tak sekalipun terbersit dalam benak, untuk menyakiti siapapun. Saya hanya ingin melakukan apa yang saya rasa menyenangkan benak saya yang penat.

Mengertilah. Atau jika itu pun sulit dilakukan. Biarkan saya sendiri. Saya sungguh hanya punya dua mekanisme pertahanan, yang pertama berteriak, yang kedua diam. Diam adalah ultimate action saya dalam menangani sesuatu yang di luar kemampuan indra saya untuk merasai.

jadi biarkan saya sendiri untuk sejenak ini. biarkan saya mendapatkan alasan mengapa saya di sini. mengapa saya melakukan ini dan itu. alasan yang saya dapatkan dari dialog dengan sang hati. bukan karena bisikan orang lain, atau sesuatu yang dipaksakan. Biarkan saya memilih dan menimbang apa yang saya inginkan.

sampai kapan anda membiarkan saya berdiri tanpa beban yang menghimpit dada saya. saya hanya butuh sedikit ruang. saya hanya hendak meneteskan sedikit air mata. apakah ini membuat anda masih terganggu. apakah ini membuat anda membenci saya.

jika saya mampu, saya akan bersujud di depan kaki anda untuk memohon agar saya diberikan ruang untuk bernafas. dada saya sudah sangat sesak. sungguh saya berjanji tidak akan menyakiti siapapun, hanya biarkan saya sendiri. apakah ini belum cukup bagi anda.

bolehkah saya merasa lemah sedikit saja. biarkan saya sendiri. sungguh biarkan saya sendiri. saya memohon dengan tangan saya yang tertungkup pasrah. demi diri saya.

saya sungguh membutuhkan waktu.

Raka, sungguh maafkan saya. Sepertinya saya harus menghentikanmu bertemu Illana, karena perasaan bersalah saya yang tak memiliki mula maupun muara..

Maafkan karena saya telah memisahkan kalian berdua. saya harap kalian bisa mengerti.hanya saja saya sungguh sedih akhir-akhir ini.

.adios.

DJ

Monday 12 July 2010

Oalah Puuuuuuuuuur ...

Agak basi beritanya, tapi saya merasa harus membahas ini.

Purwaka Cedera Parah
Sabtu, 13 Februari 2010 21:31
BALIKPAPAN-Nasib stopper andal Arema Indonesia Purwaka Yudhi benar-benar memprihatinkan. Pemain kelahiran Metro Lampung itu baru saja diperiksakan ke dokter spesialis di Jakarta. Hasilnya, Pur, sapaan akrabnya harus istirahat hingga beberapa minggu.
Pelatih Arema Robert Alberts, mengatakan, otot perut di atas pangkal paha Pur robek. Dengan kata lain, defender trengginas itu wajib menjalani treatment khusus. Meski demikian, Pur masih memiliki masa depan yang baik. “Defender seperti Purwaka sangat bagus,” aku Robert.
Namun yang mengherankan, selama ini Timnas Indonesia tak pernah memasukkannya. Padahal bersama Piere Njanka, dia menjadi kombinasi defender terbaik di liga super.
“Saya heran, kenapa dia tidak masuk Timnas,” ujarnya.
Cedera yang diderita Purwaka semakin parah ketika dia turun menghadapi Persik Kediri di Surajaya Lamongan. Sebelumnya Purwaka menderita cedera otot selangkangan. Namun usai laga itu dia menderita cedera oto perut.(ary/jon) [Malang Post]

Pelatih Arema Sesalkan Pemainnya Tak Profesional
Arema - Pelatih Kepala tim Arema Indonesia Robert Albert menyayangkan anak asuhnya belum berpikir profesional. Kekesalan ini karena masih ada pemain dalam penyembuhan cedera memilih pengobatan alternatif atau pijat.
"Sudah waktunya jika cedera itu dibawa ke dokter, bukan ke ahli pijat atau pengobatan alternatif," kata Robert usai pertandingan.
Pelatih asal Belanda ini mencontohkan kejadian ini kepada Purwaka Yudhi pemain belakang Arema.
Purwaka harus ditandu ke luar lapangan dan diganti karena cedera kakinya kambuh di menit 80. "Akan saya tegaskan penyembuhan cedera harus ke dokter, kalau tidak ingin seperti Purwaka. Kejadian seperti itu tidak boleh terulang," imbuhnya.
Meski demikian, Robert mengaku puas dengan penampilan pemain muda Arema.
Seperti Beny Wahyudi, Purwaka Yudhi, dan Juan Revi. Di usia masih muda mereka bermain maksimal hingga mampu menahan gempuran pemain depan Persema yang usianya diatas mereka.
"Tiga pemain belakang itu usia masih muda,tapi cara bermain mereka baik. Hingga membuat pemain depan Persema kewalahan, saya sangat puas dan bangga dengan mereka," ungkap Robert.[suketeki -kaskus]

Ridhuan Purwaka Cidera Terancam Tak Full- Team hadapi Persib Bandung [Ongisnade]

Lha kalau terus-terusan cidera, mau jadi opo tho Pur. Yang di sini sudah kangen liat kamu main, kapan sembuhnya. Jadi sedih baca berita seperti ini setiap hari, ndak apa ndak masuk timnas yang penting sehat walafiat, seger waras.

Jangan dipaksain main kalo belum sehat bener, kalo kumat bisa lebih parah. Kalo bener ndak mau ke dokter terus mau kemana tho Pur. Sakit itu yoh ke dokter, ojok ke dukun kayak yang di bilang Meneer itu. Berapa tho biayanya ?. Kamu khan yoh mesti mampu. Opo takut di suntik ?.

Kalo misal saya ini mbahmu, dah tak marah-marahin sampek enthek kok. Tak geret-geret ke dokter. Tak suwuk biar cepet sembuh. Sampek miris aku liatnya.
uwes tho ojok sakit-sakit lagi.



gak tego liat e. :(

.adios.

DJ

Friday 9 July 2010

hujan yang menggiring naluri

seharusnya aku tidak di sini. harusnya sudah di tempat lain, mengolah raga nan lelah ini. Tapi aku masih di sini, membuktikan pada diri sendiri bahwa menulis ternyata jauh lebih menyenangkan daripada merebahkan diri.

sore ini hujan tiba-tiba mengguyur. kesempatan pulang terbang begitu saja. luntur bersama air yang ditumpahkan tanpa ampun dari langit. tapi toh, akhirnya setelah berjibaku dengan mapping-mapping pembunuh nurani tadi, aku mampu menorehkan sesuatu. paling tidak untuk mengingat hari ini, aku masih sama dengan yang kemarin. menulis untuk kebahagiaan yang tak mampu diingat memori.

arema indonesia gawat, purwaka cidera, tiket Gajayana untuk besok sampe Senin habis dibooking, Milo yang membuat perut mulas, kopi hambar di gelas World Cup South Africa, Christina Aquilera yang menggila di telinga, nasi lodeh dan telur ceplok yang mahal, hujan disertai guntur yang gelap, cippi tidak suka house-music, Illana tak berani lagi bertemu Raka, punggung yang sakit, mata pedas iritasi, bazar tanpa hal yang disenangi, moammar emka blog yang menggugah hati,she bluette yang aromanya melingkari nadi. Apa lagi ?

Ayo Illana kita curhat-curhatan lagi :D

.adios.

DJ

Wednesday 7 July 2010

menstrual pain

a new definition of pain : menstrual pain. It is pain. Yes, It is pain, so that is why it feel so hurt.

my 1st day of menstrual pain. I rather die.

don't touch me, or I'll kill you painfully.

don't say something hurt to me [like hi you smell like an idiot] or I'll you sorry you were born.

aaaaaaaaarrrggggggghhh ...

.adios.

DJ

Tuesday 6 July 2010

Mengapa Illana



Mengapa jadi harus mengubur mimpi hanya karena Illana menyaksikan Raka bersama wanita lain. Mengapa harus bersedih hanya karena Raka tidak menatapnya seperti dulu. Mengapa Illana harus berputus asa, bukankah cinta tidak memiliki alasan. Bukankah cinta adalah perasaan yang paling tidak dapat di definisikan. Bukankah cinta itu apa adanya.

Mengapa Illana harus menyerahkan segala perasaannya yang pernah ada kepada perasaan yang hanya sekali mencubit alam bawah sadarnya. Mengapa Illana harus kehilangan harapan hanya karena Raka tidak lagi bersamanya. Mengapa Illana harus ragu ketika Raka tidak lagi meminum air dari botol yang di bawanya dengan rasa kasih yang dalam itu.

Mengapa rasa putus asa harus menjadi bagian dari hidup. Mengapa karena sesuatu yang tidak dapat dipastikan, hidup menjadi sedemikian hancur.

Mengapa Illana ?

Bangkitlah. Dirimulah keyakinan itu, bukan Raka dan kehidupan barunya yang membuatmu sakit.

Dirimu menginginkannya, maka bangun dan berlarilah.

[Illana, duuuuuuuuh .... jangan paksa saya jadi jahat dong]

.adios.

DJ

Monday 5 July 2010

I Remain

Merasa sangat resistan dengan keadaan tubuh yang semakin lemah. Munking aku harus mulai memikirkan untuk beristirahat.
Tapi begitu banyak hal yang harus di pikirkan dan diselesaikan sampai akhir bulan ini.
I Remain, and I will always be.
saya harus tetap bertahan. Apapun yang terjadi.
Mungkin saya tidak dapat menunda mengerjakan beberapa hal dengan bagian Legal Nota Keuangan itu, tapi mempertemukan Illana dan Raka kok rasa-rasanya lebih penting ya.
Terlalu banyak yang dikerjakan dengan otak lemah dan tangan yang cuma dua ini, juga cukup membuat bingung.

saya berharap anda yang merasakan hal yang sama, bertahan pula seperti saya.

.adios.

DJ

Friday 2 July 2010

Obat Kangen

hanya ingin membagi foto dua anak manusia nan lucu ini kepada anda.

[Aqila Zahra] dan [Habib Muhammad Rasyad Indra] dan kami sekeluarga memanggil mereka dengan [Titi] dan [Abi].















kami [para bujang]



tambah kangen ingin segera menjejakkan kaki di Malang [kota ini akan selalu menjadi tempat saya kembali, apapun yang akan terjadi]

.adios.

DJ

mengapa Allah swt menciptakan warna

mengapa di dunia ini ada sebuah istilah biru, merah, hitam, hijau, kuning. mengapa kita mengenalnya ?. mengapa warna itu diciptakan ?. mengapa pun tidak hanya pada benda, tubuh kita sendiri pun mengumpulkan beratus-ratus warna.


"Tidaklah Allah swt menciptakan perbedaan, jika tidak agar manusia belajar daripadanya"


pernyataan itu kebenarannya sama sekali tidak menemukan bantahan di kepala saya. dan itu berarti adalah apa yang saya anggap benar. saya selalu menemukan dua sisi di setiap mata uang, saya selalu dapat menilai sesuatu dari dua sudut pandang yang berbeda dan kemudian mengambil sikap saya sendiri sebagai pegangan.

kalimat tentang perbedaan itu memang singkat. namun, saya meyakini dan mungkin sama dengan sebagian anda, bahwa maknanya jauh lebih panjang dari kelihatannya. Allah swt membentangkan petunjuknya di seluruh penjuru langit dan bumi, hanya agar manusia sadar dan mulai belajar. siapa kita tanpa petunjuk2 Allah. apakah karena kemampuan kita ini, lantas kita merasa bisa 'sendiri'.

warna adalah salah satu cara Allah swt mengajarkan perbedaan dan rasa syukur pada kita manusia. mengapa saya dilahirkan memiliki kulit sawo matang, atau hitam. atau mengapa saya lebih menyukai warna ungu daripada warna hitam, apakah lantas saya mencibir karena orang lain [salah dalam memilih warna] dalam pandangan saya.

dari sesuatu yang tidak hidup itu, disediakan bagi kita ruang-ruang berpikir yang maha luas. Saat kita marah karena perbedaan pendapat. saya kita merasa Allah swt tidak adil dalam hidup. saat kita merasa ditinggalkan sedangkan yang lain sudah sebegitu mudah berlari. kita tengah mempertanyakan 'keadilan' yang sebenarnya, yang tidak kita lihat dengan mata hati kita yang tumpul.

warna ungu bagi saya lebih indah dibandingkan warna hijau tua, tapi bagi orang lain mungkin kebalikannya. perbedaan inilah yang membuat kita spesial. membuat kita kaya akan pemikiran-pemikiran baru. membuat kita sadar bahwa inilah 'lecutan' cambuk bagi kita untuk membuka hati dan pikiran.

Allah swt menciptakan setiap detil di jagad raya ini untuk kita mengenali, belajar, menghargai dan bersyukur. bahkan Allah swt menyelipkan pelajaran di dalam diri musuh kita sendiri, di dalam sesuatu yang boleh saja kita benci.

mulailah mencintai perbedaan di detik tulisan ini selesai dibaca. mungkin saya tidak dapat melupakan beberapa orang yang telah membuat saya kecewa dan marah di masa lalu, tapi saya yakin pasti ada sesirat pelajaran di sana yang sayangnya harus saya cari [maaf, kelas di Harvard pun tidak akan membantu saya dalam hal ini, Allah swt menyediakan kelas sekelas Harvard di jagad raya ini, HANYA KITA YANG PERLU TEKUN MENCARI]. karena itu saya selalu yakin kearifan hakiki tidak di ajarkan di kelas sosial.

sungguh hargailah perbedaan. karena sesuatu yang sama akan membuatmu mati kebosanan. Oh .. Allah swt sungguh tahu tentang segala hal, termasuk bulir darah yang mengalir di nadi saya saat ini sedang berkata apa.

.adios.

DJ

Thursday 1 July 2010

tak sabar menantikan Illana bertemu Raka

Hampir setiap Illana bernafas,aku juga. Setiap Raka mengeluh karena capai berlarian 90 menit, aku juga merasakannya. Akhir-akhir ini akan menjadi saat-saat yang aneh. Dua orang ini melangkah begitu dekat. Mereka menghembuskan angin tepat di telingaku, menyentuh tepat di kulitku.

Duniaku seakan jungkir balik, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Merasa menjadi tiga orang yang berbeda. Aku mendengar mereka mengeluh tentang kekecawaan masing-masing. Menuntutku menuliskan banyak hal indah dalam hidup mereka. Raka tak harus sedih dan Illana dapat tersenyum bahagia.

Seakan menemui mereka membuka tangan dan menyambutku masuk ke dalam sebuah dunia berwarna jingga keemasan di balik pintu yang terbuka. Mereka bercerita panjang tentang pengalaman dan memohon untuk dituliskan menjadi orang baik.

Illana dan Raka, kalian akan segera bertemu. Tak lama lagi.

Jangan berduka, kalian tahu aku tidak sejahat itu.

.adios.

DJ

Wednesday 30 June 2010

what people [might] say about us



saya sedikit terganggu akhir-akhir ini dengan beberapa pendapat tentang bagaimana membuat kita 'berpenampilan' seperti yang orang lain inginkan.

bagi saya sangat penting untuk mengetahui apa yang kita inginkan dalam hidup, bukan malah memikirkan apa yang orang lain inginkan dari kita. tapi bukankah kita tidak hidup dalam ke'kita' an, toh nyatanya kita hidup dalam ke'bersama'an orang lain.

terkadang kita berpikir, apa pengaruh kita terhadap orang lain [sedangkan kita sendiri merasa bahwa kita tidak memiliki apa yang orang lain inginkan untuk mereka lihat]. Saya sebagai contoh kecil, dan mungkin juga sebagian anda merasa aneh ketika banyak orang lalu lalang menggunakan jaket atau kaos bertuliskan Argentina atau Manchester United jalan-jalan ke Mall, atau pun makan di restorant, syukur-syukur kalau bahannya bagus dan itu merchandise asli [anda otomatis akan naik kasta].

tapi bagaimana jika anda berjalan ke mall dan makan direstoran di Bandung menggunakan baju Arema atau ber-oranye ria ala The Jak. Yang menjadi pertanyaan adalah apa bedanya? .

Permisalan lagi, saya memutuskan untuk mengikuti ajang pencarian jodoh Take Me Out Indonesia, dan saya memutuskan memakai baju belel yang sedikit kebesaran tapi membuat saya nyaman, dan memutuskan dengan tekad yang bulat untuk tidak memakai rok mini, tanpa baju yang menunjukkan belahan dada, celana ketat, hot-pants [yang kegunaan paling indahnya adalah untuk tidur dan santai di rumah], dan segala riasan menor serta high-heels. apakah anda berpikir bagaimana pendapat orang dan yang pasti 30 peserta yang ada di sana ?.

mengapa hidup kita jadi tergantung dengan apa yang orang lain inginkan untuk melihat ?.

-pemikiran ini tidak pernah menemukan jalan keluarnya di otak saya, walaupun sudah saya coba menuliskannya ribuan kali dengan bermacam-macam kata-


mungkin anda dapat membantu saya berpikir

.adios.

DJ

Tuesday 29 June 2010

the body [mono]log

[delapan lebih tiga puluh tiga menit]

Mungkin karena memilih itu sulit. Mungkin karena membuat keputusan itu tidak mudah. Hanya karena itu aku merasa berdosa pada diriku sendiri pada akhirnya.
Otakku berpikir keras menjaga idealisme sedang bibirku hanya bisa menurut. Hatiku menenangkan dirinya sendiri berulangkali. Mataku berkata [tenanglah wahai dawai hati, kau akan mendapatkan kebaikan yang nyata di kemudian hari], dan hati pun menjawab [mata, tidakkah kau melihat, segala usaha yang dilakukan oleh kaki dan tanganmu seharian ini?], dan hatipun menutup dirinya dan pergi. Hati tengah marah. Dia tidak dapat mengerti dengan apa yang otak pikirkan. Jika mungkin, hati ingin mati saja.

Mata kemudian melirik ke kiri dan ke kanan, kedua belah tanganku menatap mataku penuh haru. Tangan kanan berkata [mata telah kau saksikan, hari ini aku membawa setumpuk kertas yang berat karena harapan yang dipanggulnya]. Mata terduduk layu. Tangan kiri menimpali [ hari ini, sama seperti hari-hari sebelumnya aku membantu tangan kanan dengan membawa sebotol air putih yang di bawa dari rumah yang jauh, tapi kami tidak lelah wahai mata, maka janganlah dirimu ragu, katakanlah pada sang hati, kami ada untuk membantunya merasa baik kembali]. Mata pun semakin tak kuasa menahan tangis.

Mata pun memindahkan pandangannya menuju kaki. Kedua kaki bersorak dalam letihnya, kaki kanan berbicara mendahului kaki kiri [senang bertemu denganmu mata, janganlah bersedih, tegarlah, tanpa dirimu aku hanya sebongkah tulang dan daging yang tak berguna, bimbinglah jalanku mata, sesungguhnya hanya engkaulah yang tahu kapan kami harus berhenti]. Mata tenggelam semakin jauh. Kaki kiri menyenggol kakin kanan dengan gusar [kami tidak akan lelah wahai mata, walaupun aku selalu berjalan setelah kaki kiri, tapi kami akan tetap bersama, wahai mata kami mendapat anugrah, masing-masing kami memiliki kompas yaitu dirimu, yang kanan dan yang kiri. Maka katakanlah kepada hati, janganlah bimbang, kami telah bahagia, dan akan menolong hati untuk berdiri]. Mata tertunduk menatap tubuh yang lesu. Rongga dada berkata [Hati sedang begitu bersedih, mintalah bantuan telinga, aku tahu dia pendengar yang baik].

Mata semakin bersedih, dan pada akhirnya ia mengeluarkan suara [aku bahkan tidak dapat melihat telinga, wahai rongga dada, aku bahkan tak mampu merasakannya]. Mata menangis dengan hebatnya. Rongga dada mendesah penuh kasih [Wahai mata terpejamlah, dan lihatlah, di sana kau akan bersatu dengan hati yang kau cari, tidak hanya telinga yang akan kautemui kau juga akan berbicara dengan otak yang selalu berpikir. Kau akan mendapat nasehat yang berharga]. Mata mengikuti nasehat rongga dada dan mulai menyelimuti tubuhnya. Dia ketakutan, gelap menyeruak ke seluruh tubuhnya yang kecil. Rongga dada membantu menenangkannya. Rongga dada meraih hidung dalam dekapannya, menarik udara segar, memenuhi setiap senti ruang, dan mengeluarkannya kembali. Matapun merasa lega karena hati mendekatinya perlahan namun pasti.

Hati berkata [wahai mata, kita berjumpa kembali, apakah kau sudah mendapatkan jawaban atas tanyaku padamu?]. Mata mengangguk penuh kearifan, dan dia pun berbicara [aku telah bertemu dengan kedua kaki dan tangan, dan mereka gembira karena telah berusaha begitu keras seharian ini, Mereka ingin aku mengatakan sesuatu padamu wahai hati, bahwa janganlah bersedih dan janganlah ragu, kami siap membantumu bangkit. Aku adalah petunjuk bagi mereka, dan kaulah petunjukku. Maka jangan biarkan aku tersesat]. Hati pun merekah, rongga dada tersenyum dan udara bertiup membuai kegembiraan.

.adios.

DJ

Monday 28 June 2010

chemo limo [on my understanding]

Lirik lagu ini milik Regina Spektor, one of my most favorite musician, brilliant and awesome, entitled Chemo Limo.

I had a dream
Crispy crispy Benjamin Franklin came over
Baby-sat all four of my kids

Then in my dream
I told the doctor off
He said if you don't want to do it
then you don't have to do it
He said the truth is
You'll be okay, anyway

Then in my dream
Crispy crispy Benjamin Franklin and the doctor
Went and had a talk with my boss

Something about insurance policies
They kept the door closed at all times
I couldnt hear or see

When they came out they said
You'll be okay, anyway
And I smiled cause I'd known it all the while.

No thank you no thank you no thank you no thank you
I don't have to pay for this shit
I can afford chemo like I can afford a limo
and on any given day I'd rather ride a limousine

No thank you no thank you no thank you no thank you
I ain't about to to die like this
I can afford chemo like I can afford a limo
And besides this shit is making me tired
it's making me tired
it's making me tired
You know I plan to retire some day,
And I'm gonna go out in style
go out in style
This shit it's making me tired
it's making me tired
it's making me tired
I'm-a gonna go out in style go out in style

When I woke up
My kids were being quiet
I knew it was a dream right away
I called the limousine company

Then I got dressed
I dressed the kids as well
The limousine pulled in
And we piled in

The doctor he asked which way we were headed
I said, Sir, let's just go west and he listened obediently,
Sophie only wants to listen to radio BBC
Michael sat on my knees and whispered to me
All about the meanies
Jacqueline was being such a big girl
with her cup of tea looking out of the window
And Barbara
She looks just like my mom
Oh my god, Barbara
She looks so much like my mom

No thank you no thank you no thank you no thank you
I don't have to pay for this shit
I can afford chemo like I can afford a limo
and on any given day I'd rather ride a limousine

No thank you no thank you no thank you no thank you
I ain't about to die like this
I couldn't afford chemo like I couldn't afford a limo
And besides this shit is making me tired
it's making me tired
it's making me die
You know I plan to retire some day,
and I'm-a gonna go out in style
go out in style
This shit it's making me tired
it's making me tired
it's making me tired
I'm-a gonna go out in style go out in style

Style
Style
Style?
Style.
Style..?
Style
Style..??
Style.

I had a dream
Crispy crispy Benjamin Franklin came over and
Baby-sat all four of my kids

I had a dream
Crispy crispy Benjamin Franklin came over and
Baby-sat all four of my kids

Sophie only want to tune us into radio BBC
Michael sat on my knees and whispered to me
All about the meanie
Jacqueline was being such a big girl
with her cup of tea looking out of the window
And Barbara
She looks just like my mom
Oh my god, Barbara
She looks so much like my mom

Oh my god, Barbara
She looks so much just like my mom...


I had a crazy thought that this song might actually be about abortion. Have another listen.

.adios.

DJ