Wednesday 27 October 2010

maafkan saya

hari-hari saya merasa orang-orang di sekitar saya berindikasi untuk menyalahkan saya, dan saya merasa harus meminta maaf kepada mereka satu per satu.

saya bukan tipe orang yang suka meminta maaf kepada orang lain apalagi jika saya tidak salah atau merasa tidak bersalah. Tapi kali ini saya merasa lain, saya merasa salah dalam mengucapkan apapun, dan saya merasa ada sesuatu yang mengharuskan saya meminta maaf.

saya akhir2 ini merasa tidak baik2 saja. Saya seperti diburu waktu dan hati saya sungguh tidak tenang. mungkin saya memang bersalah dalam banyak hal, dna mungkin saya terlalu banyak membuat ketidakberesan di muka bumi ini.

maafkan teman-teman yang jadi bingung dengan perubahan sikap saya yang sangat tidak kondusif. saya sungguh tidak bermaksud apa-apa, saya hanya ingin meminta maaf, itu saja.

maafkan saya.

.adios.

DJ

Thursday 21 October 2010

blog lama

saya barusan membuka blog lama saya, dan saya menyadari bahwa ternyata setelah lulus kuliah dengan predikat cumlaude itu tidak membuat saya lantas menjadi bintang dan di cari-cari perusahaan besar.

saya hanya satu dari sekian banyak pencari kerja yang jumlahnya beribu-ribu. Saya dulu harus selalu puas dengan beratus-ratus map coklat yang saya kirimkan ke berbagai macam perusahaan dan hasilnya nol besar, saya di tolak.

akhirnya saya harus menerima tawaran pekerjaan di PT. Pegadaian Persero sebagai staff humas dan hukum, ahhh saya masih ingat sekali, jangan remehkan PT itu karena gajinya bisa bikin anda ngeri.

saya harus berpindah ke ke Surabaya dulu sebelum akhirnya pekerjaan ini membawa saya lebih mudah untuk tes di tempat kerja saya sekarang, seharusnya saya tahu bahwa Allah swt ternyata tengah mempersiapkan tempat yang indah bagi saya sembari saya di uji untuk bersabar.

blog lama itu memang berisi umpatan dan sumpah serapah, tapi tak apa, dengan membacanya kembali, saya tahu bahwa hari ini saya tidak pantas mengeluh.

Alhamdulillah,terima kasih Ya Allah.

.adios.

DJ

mendadak sombong

sudah berhari-hari tidak menyempatkan menulis di blog. entah mengapa saya mendadak sombong, tidak mau lagi menumpahkan pikiran saya, tidak mau lagi berbagi.

sibuk, yah saya sangat sibuk. otak saya menderu setiap detik. tidak mampu lagi berpikir yang lain. saya semakin kehilangan kemampuan untuk hanya sekadar berbagi, hanya untuk sekedar ngeluh di blog saja saya begitu malas.

pekerjaan saya seperti di tumpuk saja, saling tindih, saya hampir tidak tahu mana yang harus di prioritaskan, mana yang lebih penting dari yang lain. semua mendadak saja menjadi begitu mendesak.

dan sayangnya bertambahnya pekerjaan tidak membuat otak saya bekerja semakin cepat, mekanisme reversi, sepertinya otak saya bekerja berkebalikan, sekarang terasa semakin lambat.

sombong, kata beberapa teman saya yang biasanya aktif chating atau komen2nan di fesbuk atau twitter, yahhhh padahal saya sudah berusaha aktif sekuat tenaga, menyelipkan beberapa waktu tersisa, hanya untuk membalas komen, melayani chating dan membalas tweets, tapi tetap saja seharusnya sehari ini waktu 30 jam, bukan 24.

beberapa analisis perekonomian, kajian tentang bunga diskonto, analisis set-off batu bara, dan 3 kontrak ASEAN+3 harus diselesaikan akhir bulan ini, sedang saya tahu hidup saya tidak hanya untuk pekerjaan.

saya tahu mereka mengira saya mampu, tapi mereka lupa bahwa saya jauh lebih tahu kapasitas saya. banyak yang mengatakan saya sombong karena banyak yang membutuhkan "jasa" otak saya, tapi itu bukan yang saya butuhkan.

saya butuh bersama tunangan saya, saya butuh bersosialisasi, saya butuh menyaksikan pertandingan Arema Indonesia di tv tanpa gangguan telp dan sms kerjaan, saya butuh kopi bersama sahabat, saya butuh membaca novel favorit dan bukan lagi kontrak-kontrak kerja sebelum saya tidur, saya butuh waktu untuk tidak lupa menelepon ibu di Malang, saya butuh space, saya butuh waktu, saya butuh jeda.

saya tidak sombong, sungguh. saya hanya tidak memiliki waktu, bahkan hanya untuk sekedar mengutarakan isi otak dan hati saya yang sesak. sungguh saya hanya kebingungan bagaimana menghadapi masa, saya hanya tidak tahu harus apa.

saya kangen dengan sahabat-sahabat lama, saya kangen dengan indahnya waktu luang, saya kangen dengan Malang, saya kangen bercanda dengan tunangan saya, saya kangen waktu berdua dengannya tanpa otak saya terus memikirkan meeting esok harinya, saya kangen hari Senin tanpa rasa takut, saya kangen tidur tanpa merasa khawatir bangun terlambat esok hari.

saya kangen menjadi bebas.

.adios.

DJ

Thursday 14 October 2010

Kompetisi Nulis

Dulur bagi yang hobi nulis tentang sepak bola, terutama timnas kita. Monggo dipersiapkan.

Tema Suara Mahasiswa 13-19 Oktober 2010
"Tim Nasional Sepak Bola yang Kompetitif"

Redaksi Seputar Indonesia menerima tulisan OPINI dan SUARA MAHASISWA dengan ketentuan tulisan panjang naskah OPINI 6.500-7.500 karakter (1.000-1.200 kata) dan SUARA MAHASISWA 3.000 karakter (500 kata). Tulisan harus disertai identitas, foto diri terbaru, nomor rekening, serta nomor telepon dan dikirim ke email redaksi :

redaksi@seputar-indonesia.com

ayooooooo nulis,nulis,nulis. Kalau masalah sepak bola saya nyerah dehhh ^_^v. Ayo teman-teman nulis yahhh, terutama Aremania/nita niiiiihhhh.

.adios.

DJ

Tuesday 12 October 2010

we will waiting for a judgement (patiently)

Illana sudah saya print out malam ini, 141 halaman ternyata tebal juga yah ^_^ (semoga editor dan juri tidak eneg duluan lihatnya).

beberapa masih ada salah ketik, besok saya periksa sekali lagi setelah di copy agar bisa di coret2 dan di stabilo warna-warni.

besok dikirim dengan TIKI ke penerbit. Caiyooooo Pittt ^_^

.adios.

DJ

suporter kesebelasan tetangga itu masih saja Rasis

Usai sudah laga persahabatan antara Indonesia melawan Maldives, syukur Alhamdulillah, Indonesia mampu memenangkan pertandingan dengan score 3-0. Terima kasih saya ucapkan kepada Toni, Yongki dan Otavianus sebagai penyumbang gol sore ini.

uji coba kali ini diadakan di Bandung, menjadi pertanyaan saya juga, mengapa tidak sekalian saja diadakan di GBK, tempatnya lebih netral, suporter bola yang datang lebih dewasa dan tentu saja GBK adalah stadion dengan fasilitas yang lebih bagus. belum lagi tanya saya terjawab, kenyataan menampar saya lagi. Saya sayup-sayup mendengar nyanyian menyebutkan Arema dan Indonesia, tapi saya tidak tahu dengan pasti mereka menyanyikan apa.

nampaknya yel-yel rasis masih berlaku untuk laga Indonesia, dimana seharusnya semua suporter nasional bersatu. Bandung, ternyata 'masih' menyimpang dendam pada Malang dan Jakarta [saya tak bisa menterjemahkan kota-kota ini menjadi nama tim-tim ISL, bagi anda yang suka bola nasional, maka pasti anda mengerti akan kode kota ini].

ahhh setelah saya konfirmasi kepada salah satu pemain, ternyata benar, mereka melontarkan ejekan menggunakan nama binatang dengan sangat tidak sopan, padahal ini untuk Indonesia, bukan untuk kemenangan tim, saya tidak habis pikir. Mengapa suporter tetangga sebelah itu masih saja seperti anak-anak TK, sama sekali tidak dewasa.

meskipun tidak berpengaruh terhadap pemain, tetapi hal ini akan menimbulkan provokasi di pihak suporter lain. Ahhh, kalau begini Indonesia kapan damainya. Kembali lagi pertanyaan saya, mengapa Bandung, mengapa Siliwangi, mengapa sore hari yang panas, bukankah GBK di Jakarta jauh lebih memenuhi syarat. Saya tidak habis pikir.

Saya mencintai persepakbolaan Indonesia, tapi saya benci suporter seperti itu. Semoga suporter di Malang dan Jakarta jauh lebih dewasa menghadapi ini.

Come on ::: Ini Indonesia kita, bukan hanya pemain, suporter juga menjadi sorotan. Damai saja, saling menyakiti tidak akan membawa apapun.

saya sungguh prihatin atas kejadian ini, semoga tidak terulang lagi.

.adios.


DJ

Monday 11 October 2010

INA vs URU

capek tapi puas.

sebagian mungkin akan terheran dengan tagline saya. Puas? dengan hasil 1-7 untuk kemenangan Uruguay lantas saya puas?. Bukan, bukan puas itu yang saya maksud. Saya tidak pernah bersedih meskipun Indonesia kalah dalam laga itu tanggal 18 itu, karena saya tidak berbekal ambisi, saya berbekal otak dengan rasionalitas. Uruguay tim besar, peringkat 7 FIFA, sedang Indonesia berada pada peringkat 131 FIFA. Hitungan apapun akan mengatakan bahwa hanya keajaiban saja yang membuat Indonesia mampu mengalahkan Uruguay.

Sejak pertama saya memaksakan kaki saya yang sudah lelah sepulang kerja untuk tetap menonton laga ini karena saya tahu bahwa 11 saudara kita tengah berjuang, meskipun ini hanya laga uji coba, tapi ini penting, terutama bagi saya dan Nanda.

Mulai bulan ini kami harus memulai menabung Persiapan Menikah Mandiri, dan otomatis hampir 75% dari kocek kami terkuras untuk rencana ini. Tapi kami masih rela untuk menyisihkan sedikit untuk membeli tiket laga besar ini.

siangnya setelah sholat Jum'at, saya dan Indra [salah satu teman kantor] nekatpergi ke GBK hanya untuk membeli tiket yang kabarnya di borong calo. Jadilah kami berpanas-panas, dan terjebak macet yang lama di Sudirman. Tapi tak apa, karena 4 tiket 150ribu [kategori II,dibelakang gawang] sudah di tangan. Lega rasanya.

sorenya,sekitar pukul 5,saya sudah membereskan dokumen2, bersiap untuk berlari pulang saat handphone saya berdering, ternyata telepon dari Nanda yang mengabarkan bahwa kami mendapat tiket gratis dari Ahmad Bustomi pemain timnas nomor punggung 19 yang kami kenal hanya dalam hitungan minggu namun sudah seperti kakak sendiri bagi kami. Sontak saya girang bukan kepalang, tapi lebih dari itu, saya juga pusing, tiket saya sendiri akan dikemanakan. Makan saya memiliki ide untuk menjualnya lewat jejaring sosial Twitter, dan tidak sampai 5 menit handphone saya berdering lagi, teman saya menelepon bermaksud membeli, huff syukurlah.

menurut Bustomi kami harus mengambil tiket itu di receptionis hotel, maka setelah bergelut dengan macet, saya berlari-lari menuju hotel tempat Timnas menginap. Dua tiket West VIP, yayyyyyyy.... ^_^v

Kami pun datang ke GBK tergesa-gesa, kick off dijadwalkan pukul 19.30, dan saat itu tiba kami masih berada di pelataran parkir :( ... beberapa botol minuman saya di sita petugas, dalam perjalanan kami masuk GBK. Tak apalah.

Indonesia kalah, tapi Bustomi main bagus. Saya dan Nanda puas, saya puas karena sudah menonton laga ini, dan mungkin Nanda lebih puas karena sudah meneriaki pak Nurdin Halid 'live' #NurdinTurun #NurdinTurun.

berikut beberapa hasil jepret yang baru bisa kami ambil saat laga berakhir :

kami :::


saya:::


nanda:::


:::: kami tidak mengenakan kaos Garuda kami mengenakan kaos,jaket dan syal AREMA INDONESIA, dan kami berteriak keras saat nama-nama punggawa AREMA INDONESIA disebutkan, baik sebagai starting line-up maupun pemain subtitusi::::


thanks to Ahmad Bustomi [19] of National Team of Indonesia, semoga karirmu semakin gemilang ^_^ :::

.adios.

DJ

Thursday 7 October 2010

A Super Night

Mohon maaf apabila sebelumnya ada yang sempat membaca postingan A Super Day dan kemudian sekarang sudah tidak ada lagi. Yap, saya telah menghapusnya. Setelah saya baca berulang-ulang saya mengira kalau isinya terkesan berlebihan, walau sebenarnya itu yang senyatanya terjadi.

Saya perkenalkan dulu.
Jujur,saya tidak pernah mengenalnya dan bahkan perduli padanya. Nanda (tunangan saya) memperkenalkan dengan Tim sepakbola ini ketika kami sudah di Jakarta, dan saat saya datang ke stadion dan merasakan euforia dan energi yang sangat besar tertular begitu saja, saya langsung memutuskan untuk mencintai Tim ini.

Arema Indonesia atau yang sekarang adalah Arema FC adalah sebuah club sepak bola independen besar yang ada di Indonesia. Juara ISL tahun 2010 membuat beberapa nama pemain yang dulu kurang di kenal publik tiba-tiba mencuat. Bukan karena apa-apa, prestasi mereka memang luar biasa. Coba anda bayangkan Arema Indonesia itu seperti kawah chandradimuka, banyak pemain-pemain muda, bermain dan tumbuh menjadi profesional di sana.

Tahun ini, Arema Indonesia adalah penyumbang terbesar pemain Tim Nasional Indonesia.
Boleh saya sebutkan ada 6 nama setidaknya yang dipanggil BTN untuk bergabung.
[1]. Ahmad Bustomi
[2]. Beny Wahyudi
[3]. Zulkifli Syukur
[4]. Kurnia Meiga Hermansyah
[5]. Irfan Raditya
[6]. Yongki Ariwibowo

dan hari Rabu malam kemarin, saya dan berencana menemui sang gelandang, Ahmad Bustomi. Malam itu istimewa bagi kami, karena Cimot (sapaan akrab untuk Ahmad Bustomi) bersedia menemui kami.

Kami kesana membawa Bakmi GM untuk Cimot, sebenarnya secara spesifik Cimot menginginkan Mie Ayam, tapi karena saya tidak begitu menguasai tempat kuliner yang enak dan bersih di Jakarta, saya putuskan untuk membeli Bakmi GM saja. Dengan pertimbangan, kami tidak ingin terjadi sesuatu pada sang gelandang akibat makanan yang kurang higienis.

Kami sedikit terlambat dari waktu yang kami janjikan untuk menemuinya, pukul 8 malam. Sudirman macet total dan gerimis yang jatuh membuat kami sedikit meriang. Tapi tak apalah, demi bertemu Cimot, hujan deraspun akan kami terjang.

Sesampainya di Hotel Kartika Chandra yang pada saat itu ramai sekali (ada beberapa mobil TV One yang akan mengadakan siaran langsung talk show, bersama tiga pemain naturalisasi, Riedl dan Bambang Pamungkas). Kami memberanikan diri masuk ke lobby, dan langsung menuju kamar nomor 7** milik Cimot. Di depan kamar, setelah kami menekan bel, saya mengirimkan sms untuknya. Tidak ada balasan.

Saya sangat tegang, dan bahkan dari sekian banyak pengalaman menegangkan yang pernah saya alami, bertemu orang baru yang saya segani adalah pengalaman yang paling tidak dapat saya tolerir. Maka sambil menunggu pintu dibuka, saya berjalan menuju sebuah lorong yang saya kira kosong. Ternyata Cimot yang pada saat itu beriringan dengan Beny keluar dari ujung lorong, berhadapan langusng dengan saya. Bukan berita baik, karena saya langsung panik.

Cimot menyalami saya, begitu pula dengan Beny. Mereka sangat ramah dan selalu tersenyum. Sebelum saya diperbolehkan masuk ke kamarnya, mereka membersihkan beberapa 'hal' terlebih dahulu. Saya maklum.

Pas saya masuk, saya langsung membau keringat dan sepatu yang habis dipakai, benar saja ada sekitar 6-8 pasang sepatu yang berjajar di sana, dan beberapa kaos yang tersampir di sandaran kursi. Saya langsung menghela nafas 'ini kamar laki-laki' gumam saya dalam hati.

perbincangan dimulai dengan pertanyaan Cimot apakah kami akan hadir untuk menonton INA lawan URU pada tanggal 8, dan kami langsung menjawab "Iya". Kami dijanjikan tiket free jika ada pembagian dari pihak official untuk para pemain. Kami senang tapi juga tetap waspada apabila ternyata tiket free itu tidak jadi kami dapatkan.

Saya etrlihat sangat kikuk, dan Nanda mengerti itu, sehingga seluruh pembicaraan hampir dia yang selalu mengambil alih, selebihnya obrolan-obrolan kecil bisa saya lontarkan.

Banyak hal yang diceritakan, baik, buruk, senang, susah, tapi lebih dari pada itu mereka sangat lucu. Saya tidak berhenti terpingkal sampai sesi photo bersama di akhir pertemuan kami.

Semua cerita dibeberkan dengan apa adanya, tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Saya salut.

berikut adalah beberapa foto yang sempat saya ambil kemarin.

Ahmad Bustomi, saya, dan Beny Wahyudi


Nanda, Beny Wahyudi dan Ahmad Bustomi


satu hal yang pasti. saya tidak berhenti tertawa saat pengambilan foto ini. ^_^ huhuhu saya benar-benar bodoh tidak memperggunakan waktu ini dengan sebaik mungkin.

semoga kami dapat bertemu kembali. Semoga Indonesia mampu mengimbangi Uruguay besok. Apapun yang terjadi, semoga Garuda pantang menyerah.

thanks to : Ahmad Bustomi[19] dan Beny Wahyudi[7] of [Arema Indonesia]

.adios.

DJ