Wednesday 15 May 2013

TERINGAT

ehm tetiba teringat masa lalu, mohon maaf tidak sesuai dengan yang di jadwalkan untuk menulis tentang pengalaman sekolah dan tetek bengeknya. semoga ini menjadi inspirasi bagi sebagian anda untuk berani menjadi diri sendiri, dan sebagian yang lain untuk membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri. Saya sudah ceita belum sih, kalau sudah ya sudahlah kalau belum ya saya ceritakan :D Jadi beberapa tahun yang lalu saya ini pernah dijuluki pegawai paling ga behave sama salah seorang bos besar di kantor (ahh anda pasti tahu - itu yang sering nongol di iklan tolak angin). Mungkin saya memang ga behave ya, dan butuh introspeksi yang maha dasyat. Tapi bukan Boss itu kok yang bikin saya keki. Jadi saya dan teman-teman ceritanya pernah dapat pelajaran kepribadian dari entah itu apa namanya, seorang ibu, yang sangat anggun (walau saya tidak mengerti orang yang dikatakan anggun itu bagaimana) dari sekolah kepribadian (John Robert Power, mungkin). Dia itu bertugas mengajari dan 'mengamati' gerak-gerik saya dan teman-teman, selama mendengarkan pemaparan dan ketika kami presentasi. Kemudian dia akan membuat laporan kepada Boss, dan Boss itu kemudian akan mengumumkan juaranya. Bocoran juara 1 pegawai paling ga behave menurut versi Ibu itu, saya lhoooo ... bangga khan. Luar biasaa. (n_n)b Nah ceritanya, saya ini emang anaknya ga bisa diem. Ketawaaa muluuu. Pamungkasnya, saat saya maju untuk presentasi yang nampaknya semakin memantabkan penilaian Ibu itu, bahwa saya ini orang paling ga behave sejagad raya. Ceritanya sekelompok ada 5 orang, presentasi masing2 kelompok 15-30 menit (lupa) termasuk sesi tanya jawab, dan dengan syarat semua anggota kelompok harus presentasi. Walhasil kelompok kami bagi-bagi slot waktu. Saya lah yang paling pahit, karena satu-satunya anak hukum di kelompok, saya kebagian menjelaskan bagan alur dasar hukum dari pertama kali kasus BLBI ada sampe penyelesaiannya. Cuman di slide sih, tapi itu cabang peraturan banyak banget. Belum lagi masa'iya saya cuman sebutin nama peraturan sama nomornya sih. Khan kalau pakai dasar hukum juga harus dijelasin tentang apa, apa hubungannya sama kasus, apa relevansinya dll. Nah walhasil karena waktu nya sangat mepet surepet, maka saya mempercepat kecepatan bicara saya. daaaaaaaaan eng ing eeeeeeeeeengggg ... saya dinobatkan menjadi ga behave gegara bicara terlalu cepat, tidak punya manajemen waktu, tidak menghargai audiens, tidak tahu bagaimana tata cara presentasi. Iya sih saya salah, ya tapiiiiiiiii waktunya khan jg hrs saya kejar. Saya sih yang ga punya manajemen waktu, tapii yakalikk itu waktu seberapa menit disuruh njelasin peraturan se-gambreng oleng. Saya heran, kenapa karena itu saya di cap ga behave, dijadikan orang jahat. Mengapa ga diarahin saja sih, mengapa harus di jadikan villain. Buktinya teman-teman saya ga masalah, esensinya masih bisa ditangkap. Yah itulah hidup, kebanyakan orang tidak punya cukup waktu untuk mengerti orang lain, menerima perbedaan dan mencoba untuk bersabar. Karena sudah sibuk dengan permasalahan diri sendiri dan mungkin merasa 'yang tidak sesuai dengan kehendak dirinya adalah salah' jadinya yang tampak di matanya sebagai 'ga bener' meski 'sebenarnya bisa saja benar jika sedikit saja bisa mengerti dan bisa bersabar' yah jatuhnya jadi musuh. Sebenarnya saya tidak hanya dipermalukan pada saat itu aja sih, saya pernah di 'olokin' anomali hanya karena saya kebelet ketawa ketika teman-teman saya yang lain cuman mesam-mesem. Yaaaa ... saya memang harus banyak-banyak belajar manner sama 'pejabat-pejabat tinggi' ini. Selamanya, dan ketika anak cucu saya kelak membaca tulisan saya ini, satu yang akan membuat mereka selalu ingat adalah "ORANG BANYAK MENYALAHKAN KITA HANYA KARENA MEREKA TIDAK CUKUP BENAR UNTUK MELIHAT KEBENARAN DI DIRI KITA" Selamat menjadi diri sendiri, dan yang penting kita harus selalu ingat, dan 'tidak pernah lupa' siapa diri kita sebenarnya.

No comments:

Post a Comment