Monday 20 September 2010

salam satu jiwa

kata itu yang mendasari saya dan calon suami untuk nekat pergi ke Kanjuruhan di hari terakhir kami di Malang [18 Sept 2010]. Esoknya kami harus terbang ke Jakarta, karena hari Senin [20 Sept 2010] kami harus kembali bekerja.

salam satu jiwa :: seakan membius kami untuk merogoh kocek demi bangku VVIP. Insiden sebenarnya, karena tanggal 16 Sept saya sudah membeli 4 tiket VIP untuk saya, calon suami, dan dua sodari Aremanita saya [mbak Nina dan mbak Maya]. Ternyata tidak seperti di GBK yang ada stand Arema Senayan, di Kanjuruhan kalau kita membeli tiket di Radio Senaputra kita harus menukarkan tiket tersebut di Radio pagi harinya sebelum pergi ke stadion, yang mana tidak saya lakukan, saya pikir bisa gitu ditukar pas di stadionnya.[saya begitu bodoh].

Hujan deras dan angin kencang mewarnai perjalanan kami menuju Kanjuruhan, untung kami masih beruntung karena naik mobil. Sepanjang perjalanan saya dibuat berdecak kagum dengan semangat kawan-kawan suporter yang lain yang nekaaaaaat sekali menerobos badai dengan motor. Lambang Arema Indonesia menempel di dada mereka, dan itu yang membuat mereka pantang menyerah saya rasa.

Sesampai di Kanjuruhan [dengan kwitansi tiket yang tidak bisa ditukar] kami membeli tiket VVIP [tiket eko dan VIP sudah sold-out]. Berlari-larilah kami masuk ke stadion. Tapi insiden itu membawa hikmah juga ::: saya jadi bisa lihat para pemain Arema Indonesia dari jarak dekat ::: wahhh saya senannnnnnnnngg bukan kepalang.

Arema Indonesia sudah unggul 1-0 saat saya masuk, katanya itu gol Along [12] wahhh saya ketinggalan momen penting. Diluar sempat saya dengar Kanjuruhan bergemuruh, hati saya dag-dig-dug, untung Nanda [calon suami saya] bergerak cepat mencari tiket ^_^.

Di dalam stadion saya sempat dua kali naik-turun tangga, maklum saya gak pernah VVIP sbelumnya [enakan di tribun sambil nyanyi-nyanyi ternyata ><"].Sedikit sedih, karena ternyata Purwaka Yudhi [2] gak starter, terobati karena Esteban [17] akhirnya bisa saya lihat dari dekat, wahhh kerenn ternyata.

Mata saya berlesatan ke sana ke mari mengikuti semua manuver pemain Arema di tengah hujan yang membuat beberapa terpeleset, huff berjuanglah singa-singaku. Persija main agak letoy, beberapa kali pelanggaran dengan ganjaran kartu kuning.

Zulkifli akumulasi kartu sepertinya dan harus keluar di menit [saya tidak tahu :(, sumpah] dan harus di gantikan Zie-Zie. Gak Lama Purwaka [2] dan Revi [37] masuk, kemudian Fachrudin [5] masuk juga, wahh skuad favorit saya masuk semua, saya semakin senang.

KMH mainnnnnnn baguuuuuuuus ::: beruntung Arema Indonesia memiliki dia.

Adegan seru :: pas Bepe diganti dan dia masuk ruang pemain, dia sempat melepas jersey-nya dan melempar ke arah tribun VVIP [yang mana di sebelah kanan saya 'pas'] sungguh terlaluuuuuuuuuuu >.<".

score bertambah menjadi 2-0 saat Esteban [17] menjebol gawang HK lagiii [bravooo], ehmm sebenarnya kalo Pinalty Njanka[24] tidak gagal dan Gol Musafri[29] > Arema Indonesia menang 4-0 wahhhhhhh. Tapi tak apa, 2-0 melawan tim sekelas Persija itu prestasi.

Hujan beranjak reda seiring berakhirnya pertandingan dan Aremania/nita pulang dengan hati gembira. Singa-singa kami menanggg, dan itu cukup.

Hari terakhir di Malang, salam satu jiwa, menang dan bertemu dua sodari Aremanita baru yang saya dapatkan dari Twitter membuat saya terkesan.

Tapi jauh daripada itu, sama seperti Arema Indonesia yang saya cintai, saya selalu bersama dengan Nanda, calon suami yang memiliki satu jiwa. Ahh, siapapun yang menciptakan slogan 'salam satu jiwa' saya sungguh angkat topi untuk anda.

.adios.

DJ

No comments:

Post a Comment