Monday 11 October 2010

INA vs URU

capek tapi puas.

sebagian mungkin akan terheran dengan tagline saya. Puas? dengan hasil 1-7 untuk kemenangan Uruguay lantas saya puas?. Bukan, bukan puas itu yang saya maksud. Saya tidak pernah bersedih meskipun Indonesia kalah dalam laga itu tanggal 18 itu, karena saya tidak berbekal ambisi, saya berbekal otak dengan rasionalitas. Uruguay tim besar, peringkat 7 FIFA, sedang Indonesia berada pada peringkat 131 FIFA. Hitungan apapun akan mengatakan bahwa hanya keajaiban saja yang membuat Indonesia mampu mengalahkan Uruguay.

Sejak pertama saya memaksakan kaki saya yang sudah lelah sepulang kerja untuk tetap menonton laga ini karena saya tahu bahwa 11 saudara kita tengah berjuang, meskipun ini hanya laga uji coba, tapi ini penting, terutama bagi saya dan Nanda.

Mulai bulan ini kami harus memulai menabung Persiapan Menikah Mandiri, dan otomatis hampir 75% dari kocek kami terkuras untuk rencana ini. Tapi kami masih rela untuk menyisihkan sedikit untuk membeli tiket laga besar ini.

siangnya setelah sholat Jum'at, saya dan Indra [salah satu teman kantor] nekatpergi ke GBK hanya untuk membeli tiket yang kabarnya di borong calo. Jadilah kami berpanas-panas, dan terjebak macet yang lama di Sudirman. Tapi tak apa, karena 4 tiket 150ribu [kategori II,dibelakang gawang] sudah di tangan. Lega rasanya.

sorenya,sekitar pukul 5,saya sudah membereskan dokumen2, bersiap untuk berlari pulang saat handphone saya berdering, ternyata telepon dari Nanda yang mengabarkan bahwa kami mendapat tiket gratis dari Ahmad Bustomi pemain timnas nomor punggung 19 yang kami kenal hanya dalam hitungan minggu namun sudah seperti kakak sendiri bagi kami. Sontak saya girang bukan kepalang, tapi lebih dari itu, saya juga pusing, tiket saya sendiri akan dikemanakan. Makan saya memiliki ide untuk menjualnya lewat jejaring sosial Twitter, dan tidak sampai 5 menit handphone saya berdering lagi, teman saya menelepon bermaksud membeli, huff syukurlah.

menurut Bustomi kami harus mengambil tiket itu di receptionis hotel, maka setelah bergelut dengan macet, saya berlari-lari menuju hotel tempat Timnas menginap. Dua tiket West VIP, yayyyyyyy.... ^_^v

Kami pun datang ke GBK tergesa-gesa, kick off dijadwalkan pukul 19.30, dan saat itu tiba kami masih berada di pelataran parkir :( ... beberapa botol minuman saya di sita petugas, dalam perjalanan kami masuk GBK. Tak apalah.

Indonesia kalah, tapi Bustomi main bagus. Saya dan Nanda puas, saya puas karena sudah menonton laga ini, dan mungkin Nanda lebih puas karena sudah meneriaki pak Nurdin Halid 'live' #NurdinTurun #NurdinTurun.

berikut beberapa hasil jepret yang baru bisa kami ambil saat laga berakhir :

kami :::


saya:::


nanda:::


:::: kami tidak mengenakan kaos Garuda kami mengenakan kaos,jaket dan syal AREMA INDONESIA, dan kami berteriak keras saat nama-nama punggawa AREMA INDONESIA disebutkan, baik sebagai starting line-up maupun pemain subtitusi::::


thanks to Ahmad Bustomi [19] of National Team of Indonesia, semoga karirmu semakin gemilang ^_^ :::

.adios.

DJ

No comments:

Post a Comment