Thursday 21 October 2010

mendadak sombong

sudah berhari-hari tidak menyempatkan menulis di blog. entah mengapa saya mendadak sombong, tidak mau lagi menumpahkan pikiran saya, tidak mau lagi berbagi.

sibuk, yah saya sangat sibuk. otak saya menderu setiap detik. tidak mampu lagi berpikir yang lain. saya semakin kehilangan kemampuan untuk hanya sekadar berbagi, hanya untuk sekedar ngeluh di blog saja saya begitu malas.

pekerjaan saya seperti di tumpuk saja, saling tindih, saya hampir tidak tahu mana yang harus di prioritaskan, mana yang lebih penting dari yang lain. semua mendadak saja menjadi begitu mendesak.

dan sayangnya bertambahnya pekerjaan tidak membuat otak saya bekerja semakin cepat, mekanisme reversi, sepertinya otak saya bekerja berkebalikan, sekarang terasa semakin lambat.

sombong, kata beberapa teman saya yang biasanya aktif chating atau komen2nan di fesbuk atau twitter, yahhhh padahal saya sudah berusaha aktif sekuat tenaga, menyelipkan beberapa waktu tersisa, hanya untuk membalas komen, melayani chating dan membalas tweets, tapi tetap saja seharusnya sehari ini waktu 30 jam, bukan 24.

beberapa analisis perekonomian, kajian tentang bunga diskonto, analisis set-off batu bara, dan 3 kontrak ASEAN+3 harus diselesaikan akhir bulan ini, sedang saya tahu hidup saya tidak hanya untuk pekerjaan.

saya tahu mereka mengira saya mampu, tapi mereka lupa bahwa saya jauh lebih tahu kapasitas saya. banyak yang mengatakan saya sombong karena banyak yang membutuhkan "jasa" otak saya, tapi itu bukan yang saya butuhkan.

saya butuh bersama tunangan saya, saya butuh bersosialisasi, saya butuh menyaksikan pertandingan Arema Indonesia di tv tanpa gangguan telp dan sms kerjaan, saya butuh kopi bersama sahabat, saya butuh membaca novel favorit dan bukan lagi kontrak-kontrak kerja sebelum saya tidur, saya butuh waktu untuk tidak lupa menelepon ibu di Malang, saya butuh space, saya butuh waktu, saya butuh jeda.

saya tidak sombong, sungguh. saya hanya tidak memiliki waktu, bahkan hanya untuk sekedar mengutarakan isi otak dan hati saya yang sesak. sungguh saya hanya kebingungan bagaimana menghadapi masa, saya hanya tidak tahu harus apa.

saya kangen dengan sahabat-sahabat lama, saya kangen dengan indahnya waktu luang, saya kangen dengan Malang, saya kangen bercanda dengan tunangan saya, saya kangen waktu berdua dengannya tanpa otak saya terus memikirkan meeting esok harinya, saya kangen hari Senin tanpa rasa takut, saya kangen tidur tanpa merasa khawatir bangun terlambat esok hari.

saya kangen menjadi bebas.

.adios.

DJ

No comments:

Post a Comment