Monday 29 November 2010

memenuhi risiko

hidup adalah memenuhi risiko
itu yang bisa saya katakan setelah seharian kemarin melakoni aktifitas yang membuat saya terbaring sakit sekarang.
risiko dari menolong anak-anak Jessup 2010 adalah beban pikiran saya bertambah. Risiko dari nekat makan sambel goreng ati pedas adalah perut saya berontak.Risiko dari mengambil keputusan ke 711 adalah saya kena semprot pacar gara-gara bikin ribet dia jemput.Risiko dari nonton adalah saya tidak sanggup mengangkat telepon.
apalah daya, saya selalu saja salah memahami bahwa hidup itu memenuhi risiko. mulai dari yang kecil hingga yang besar. saya bisa saja melupakan setiap detil kejadian yang saya alami, tapi risiko itu seperti jalinan benang yang saling bertautan. setiap detik kita selalu dipaksa untuk membuat keputusan atas hasil keputusan yang lain.
Namun saya tahu bahwa anda tidak hidup jika sama sekali tidak mengambil risiko. jika hidup adalah risiko itu sendiri, bagaimana anda bisa menolaknya. Jangan berharap bahwa tidak berbuat apa-apa berarti anda bebas risiko.
Memutuskan untuk tidak berbuat sama dengan memutuskan untuk berbuat diam. Risiko akan selalu ada meskipun itu tindakan teraman dan terlogis yang bisa anda pikirkan saat itu.
risk is life, jadi saya tidak setuju terkadang dengan istilah 'risk your life' yang dianggap buruk. Padahal setiap saat kita melakukannya, kita tidak tahu kapan kita mati, tindakan teraman pun dapat berakibat buruk.
ahh...memang risiko dari niat baik adalah tidak mendapatkan balasan seperti yang diharapkan.
tapi saya akan ambil risiko itu,karena saya sudah memutuskan bahwa niat baik itu adalah investasi yang saya titipkan kepada Allah swt, dan saya tidak takut merugi.

.adios.

DJ

No comments:

Post a Comment