Monday 25 April 2011

the strong foundation

(pesta kelulusan, semoga semakin banyak pelajar Indonesia yang bisa belajar di Belanda)

Saya tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di Belanda, sudah lebih dari 6 tahun saya memendam hasrat untuk mampu pergi kesana. Dari rasa iri kepada kakak kelas SMA yang berhasil kuliah di TU Delft sampai di detik ini dimana saya tengah mengikuti proses seleksi beasiswa Stuned. Mendaftar untuk meneruskan kuliah S2 saya ke Belanda bukanlah hal yang mudah, dari sekian banyak universitas berkualitas di sana, saya harus memilih salah satu yang paling sesuai dengan pekerjaan saya sebagai analis perpajakan internasional di Kementerian Keuangan.
Menimba ilmu di Belanda adalah pertimbangan terbaik saya khususnya dalam segi ilmu perpajakan, bisnis, dan ekonomi internasional. Tulisan saya ini tidak akan menyinggung tulip, kincir angin, sepeda dan keju. Namun, alasan studi perpajakan dan ekonomi internasional Belanda yang maju dan terdepan di dunia, dengan harapan dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang kebijakan Pemerintah Belanda dan bagaimana Belanda berhasil mengembangkan ilmu yang masih cukup langka di dunia ini.
Indonesia, tidak dapat dipungkiri adalah salah satu dari banyak negara di dunia yang mencontoh kebijakan perpajakan internasional Belanda. Jangankan untuk kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi, dalam bidang hukum pun Indonesia masih berkiblat ke sana. Pada tahun 2006 Belanda mengeluarkan kebijakan kontroversial dan pertama kali dikemukakan dalam perundingan penghindaran pajak berganda dengan mengusulkan satu klausul tambahan dalam pasal Mutual Agreement Procedures yaitu Arbitrase dalam bidang pajak.
Lompatan besar ini ternyata membawa cukup banyak manfaat dan terbukti memberikan cita keadilan para pihak dalam sebuah perjanjian pajak internasional. Hal ini dinilai sebagai sebuah ide original yang keluar dari model pakem-nya (UN Model Tax Treaty dan OECD Model Tax Treaty). Bahkan dalam perkembangannya ide ini dijadikan bagian dari OECD Model yang sekarang menjadi tren masyarakat dunia.
Belanda sendiri adalah mitra perjanjian pajak tertua yang dimiliki oleh Indonesia, tercatat sudah 2 kali perjanjian pajak antar kedua negara ini direnegosiasi (kurang lebih berjalan selama 45 tahun). Secara otomatis menobatkan Belanda sebagai ‘guru’Indonesia dalam hal perpajakan internasional. Dibalik semua kemajuan pajak dan kebijakan ekonomi terselip rahasia yang menjadi magnet bagi seluruh analis di muka bumi ini untuk datang ke Belanda, yaitu sistem pendidikan modern yang berbasis research. Literatur yang sangat lengkap, fasilitas pendidikan yang memadai, para professor yang high-quality dan expert di bidangnya serta lingkungan pendidikan yang mendukung membuat Belanda menjadi tujuan favorit para peneliti untuk belajar.
Groningen adalah salah satu contoh universitas berbasis research terbesar di Belanda. Sebagai universitas tertua kedua, Groningen menjadi pilihan yang tak terelakkan, namun sederet nama besar universitas di Belanda juga menawarkan keunggulan lain, semisal Delft dan Twente di bidang teknologi terapan, Utrecht dan Leiden di bidang hukum dan sosial, menjadikan Belanda one-stop-knowledge-shoping-place yang menyediakan ilmu lengkap dengan segala fasilitas pendukungnya.
Tak heran orang-orang Belanda terkenal dengan sifatnya yang berani mengemukakan pendapat dan apa adanya, ini di dapat mereka dari kebiasaan berdiskusi dan bertukar ide satu sama lain, sehingga mereka begitu mudah menerima perbedaan pendapat dan mampu berpikir analitis. Yang terpenting dari pada itu, ditunjang dengan sistem pendidikan dan fasilitas mumpuni, orang-orang Belanda dikenal dengan kepintarannya, sehingga ide-ide mereka brilian, tidak hanya riset tapi juga di meja perundingan. Selagi saya menulis ini, hati saya sudah menggelegak ingin segera pergi ke sana tahun ini. Semoga hubungan Indonesia dan Belanda semakin erat terjalin, agar banyak dari anak negeri ini mampu terbang ke Belanda untuk menimba ilmu. Pendidikan adalah hal terbaik selain kultur, sepakbola dan sosial budaya yang dimiliki Belanda. Karena saya percaya bahwa pendidikan yang baik adalah dasar untuk membentuk masyarakat dan negara yang hebat.

No comments:

Post a Comment