Friday 9 July 2010

hujan yang menggiring naluri

seharusnya aku tidak di sini. harusnya sudah di tempat lain, mengolah raga nan lelah ini. Tapi aku masih di sini, membuktikan pada diri sendiri bahwa menulis ternyata jauh lebih menyenangkan daripada merebahkan diri.

sore ini hujan tiba-tiba mengguyur. kesempatan pulang terbang begitu saja. luntur bersama air yang ditumpahkan tanpa ampun dari langit. tapi toh, akhirnya setelah berjibaku dengan mapping-mapping pembunuh nurani tadi, aku mampu menorehkan sesuatu. paling tidak untuk mengingat hari ini, aku masih sama dengan yang kemarin. menulis untuk kebahagiaan yang tak mampu diingat memori.

arema indonesia gawat, purwaka cidera, tiket Gajayana untuk besok sampe Senin habis dibooking, Milo yang membuat perut mulas, kopi hambar di gelas World Cup South Africa, Christina Aquilera yang menggila di telinga, nasi lodeh dan telur ceplok yang mahal, hujan disertai guntur yang gelap, cippi tidak suka house-music, Illana tak berani lagi bertemu Raka, punggung yang sakit, mata pedas iritasi, bazar tanpa hal yang disenangi, moammar emka blog yang menggugah hati,she bluette yang aromanya melingkari nadi. Apa lagi ?

Ayo Illana kita curhat-curhatan lagi :D

.adios.

DJ

No comments:

Post a Comment