Friday 16 July 2010

Surat Raka kepadaku di suatu siang yang mendung

Hai manusia yang menentukan semua yang akan aku katakan, dengarkanlah bahwa aku tidak ingin berpisah dengannya. Jangan menjawab, aku tahu aku tak akan mampu melawan kehendakmu, tapi sekali saja buatlah aku bahagia. Selama ini aku selalu berdiam diri dalam sepi hati yang panjang, mengapa kau begitu jahat dengan memberiku sedetik penyejuk hati dan begitu cepatnya kau ambil dia lagi. Aku sungguh tidak ingin dipermainkan, walaupun aku kecewa karena dia tak mampu mengungkapkan rasa cintanya. Bukan berarti dia tidak mencintaiku. Aku tahu, mengerti dan aku merasakannya. Di sini, di dalam hati.

Dirimu, manusia yang mengatur seluruh gerak tubuhku. Katakan padaku kau juga menyukai diriku yang dulu, jangan rubah aku menjadi apapun yang orang lain kehendaki. Aku tahu dirimu lebih tahu apapun tentangku daripada orang lain. Oleh karena itu, biarkan aku mencintainya, tulus, apa adanya. Jangan rubah aku menjadi apapun.

Pitt, manusia yang berkuasa atas sifatku. Aku menghormatimu, sungguh. Namun jika kau tahu aku adanya, buatlah aku bahagia. Terima kasih atas segala hal indah yang kau buat untukku.

.adios.

DJ

[membayangkan Raka mengirim surat padaku, meminta sesuatu yang bisa kutulis untuk menjadi kenyataan bagi kehidupan orang di belahan bumi lain, sounds interesting though].

No comments:

Post a Comment