Friday 14 January 2011

THEY WOULD ALWAYS SCORE A GOAL

Washington, DC, January 12, 2011 —The world economy is moving on from a post-crisis bounce-back phase of recovery to slower but still solid growth this year and next. Global GDP, which expanded by 3.9% in 2010, is expected to slow to 3.3% in 2011, according to the World Bank’s Global Economic Prospects 2011.
Developing country growth of 7% in 2010, and 6% in 2011 is projected, which is more than twice the rate projected for high-income countries.
Most low-income countries saw trade gains in 2010 and, overall, their GDP rose 5.3% in 2010. This was supported by a pick-up in commodity prices, and to a lesser extent in remittances and tourism. Their prospects are projected to strengthen even more, with growth of 6.5% in both 2011 and 2012, respectively.

berita di atas saya ambil dari situs resmi Bank Dunia . Saya selalu terkesan dengan angka-angka yang muncul pada sebuah artikel yang ditulis dengan analisis yang rapi dan komprehensif.

selama 2 tahun saya bekerja untuk Badan Kebijakan Fiskal, mata saya tidak pernah lepas dari hal-hal semacam ini, apalagi pekerjaan saya mengerjakan Analisis Keekonomian yang membuat saya sangat intim dengan data angka. Tidak perlu merasa aneh, sebagian besar manusia di dunia seperti itu adanya. Setiap hari tidak pernah lepas dari angka, bahkan beberapa menjadikannya sebuah pencapaian.

tidak perlu muluk dengan data-data ekonomi seperti diatas, jika anda pecandu social networking seperti saya, maka saya berani bertaruh anda akan menaruh perhatian terhadap banyaknya teman dan jumlah follower setiap harinya. Kasus lain, jika anda seorang pekerja, maka banyaknya digit di rekening tabungan anda akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan.

yang membuat kita merasa hidup adalah deretan angka, yang selalu saja berarti sesuatu. Jam, tanggal, bulan, uang, ukuran baju, dll. Saya heran mengapa kita dibebankan dengan hal itu, mengapa angka begitu berarti dalam hidup, seperti nilai inflasi, nilai kesejahteraan, nilai kepuasan, nilai kedisiplinan, mengapa anda mengukur sesuatu yang abstrak dengan angka, seakan-akan itu dapat mengukur kedalaman hati anda, atau mungkin bahkan pikiran anda.

saya seorang sarjana hukum, dan mohon maaf jika saya sedikit subyektif, tapi cabang ilmu yang menurut saya sedikit tidak perlu dipelajari adalah 'psikologi'. saya setuju dengan alasan bahwa cabang ilmu ini membantu kita untuk mengenali kepribadian seseorang, bukan menilai atau bahkan 'men-judge' sifat orang itu hanya dengan 'coretan gambarnya' atau 'nilai tes kemampuan membedakan warnya' apalagi kemudian mereka menaruh ‘kepribadian’ kita dalam angka-angka. Mana bisa seperti itu.

Manusia jadi begitu terobsesi dengan angka, data-data riil berbunyi, satu, dua, tiga, seribu, duaribu,sejuta,dua juta menjadi tolak ukur kesuksesan. Berapa jumlah pacar anda membuat anda dinilai sebagai orang yang menarik, dicintai, dan dipuja banyak orang. Tapi itukah ukuran anda, kalau iya, maka saya perlu kasian terhadap anda, karena sebagai pemuja ‘angka’ sebagai pemuja ‘jumlah’ anda sungguh menyedihkan. Bayangkan jika Tuhan memberikan anda kesempatan hidup sekali lagi, maka anda pasti akan meminta lagi.

Hati itu tidak dapat diukur, begitu pula hari. Mengapa kita saat ini begitu dikendalikan waktu. Ribuan angka-angka berkelebatan di kepala kita setiap hari hanya agar kita on-track atau on-schedule. Pathetic. Saya tidak suka angka, dan oleh karena itu saya paling tidak suka menghitung score. Tidak menjadi masalah bagi saya jika tim jagoan saya kalah, atau tidak mencetak gol. Bagi saya mereka lebih dari sekedar barisan manusia yang dinilai dari berapa banyak mereka mencetak gol, dengan hitungan 1,2,3,4 atau 5.

Arema akan selalu mencetak gol, dan selalu menang. Memang saya sedikit absurd dengan penilaian ini, namun saya yakin semua akan beranggapan sama. Tidak ada kata kalah dalam kamus Arema, mereka selalu menang, bahkan ketika tidak membawa poin pun. Karena ukuran kemenangan mereka bukan pada hitungan angka tapi pada eksistensi mereka untuk selalu ada.




KARENA MEREKA ADALAH RASA MEMILIKI, DAN TIDAK ADA ANGKA YANG TEPAT UNTUK MERUMUSKAN 'IDENTITY'.


I love this team, and always be.

1 comment:

  1. sometime,love can be that simple.unfortunately,it won't work on all thing

    ReplyDelete